Friday, 13 July 2018

Rangkuman Materi Etika profesi keguruan

NO. 1. etika, moral dan estetika
-Secara singkat definisi etika dan moral adalah suatu teori mengenai tingkah laku manusia yaitu baik dan buruk yang masih dapat dijangkau oleh akal. Moral adalah suatu ide tentang tingkah laku manusia ( baik dan buruk ) menurut situasi tertentu.
Jelaslah bahwa fungsi etika itu ialah mencari ukuran tentang penilaian tingkah laku perbuatan manusia ( baik dan buruk ) akan tetapi dalam prakteknya etika banyak sekali mendapatkan kesukaran-kesukaran. Hal ini disebabkan ukuran nilai baik dan buruk tingkah laku manusia itu tidaklah sama ( relatif ) yaitu tidal terlepas dari alam masing-masing.
Secara etimologi kata “etika” berasal dari bahasa yunani yang
terdiri dari dua kata yaitu Ethos dan ethikos. Ethos berarti sifat, watak
kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti susila, keadaban, kelakuan
dan perbuatan yang baik
Secara terminologi etika bisa disebut sebagai ilmu tentang baik dan
buruk atau kata lainnya ialah teori tentang nilai. Dalam Islam teori nilai
mengenal lima kategori baik-buruk, yaitu baik sekali, baik, netral, buruk
dan buruk sekali. Nilai ditentukan oleh Tuhan, karena Tuhan adalah maha
suci yang bebas dari noda apa pun jenisnya.k
Secara historis etika sebagai usaha filsafat lahir dari keambrukan
tatanan moral di lingkungan kebudayaan Yunani 2.500 tahun lalu. Karena
pandangan-pandangan lama tentang baik dan buruk tidak lagi dipercaya,
para filosof mempertanyakan kembali norma-norma dasar bagi kelakuan
manusia


-Estetika(etimologis) berasal dari bahasa Yunani (aisthetikos, yang berarti "keindahan, sensitivitas, kesadaran, berkaitan dengan persepsi sensorik"), yang mana merupakan turunan dari αἰσθάνομαι (aisthanomai, yang berarti "saya melihat, meraba, merasakan")

-Estetika dan etika sebenarnya hampir tidak berbeda. Etika membahas masalah tingkah laku perbuatan manusia ( baik dan buruk ). Sedangkan estetika membahas tentang indah atau tidaknya sesuatu. Tujuan estetika adalah untuk menemukan ukuran yang berlaku umum tentang apa yang indah dan tidak indah itu.

Estetika dapat dikatakan sebagai teori tentang keindahan atau seni. Estetika berkaitan dengan nilai indah-jelek ( tidak indah). Nilai estetika berarti nilai tentang keindahan. Keindahan dapat diberi  makna secara luas/secara sempit , dan estetika murni.
a.       Secara luas, keindahan mengandung ide kebaikan.bahwa segala sesuatu yang baik termasuk yang abstrak maupun nyata yang mengandung ide kebaikan adalah indah. Keindahan dalam arti luas meliputi banyak hal, seperti watak yang indah, hukum yang indah, ilmu yang indah,dan kebajikan yang indah.
b.      Secara sempit, yaitu indah yang terbatas pada lingkup persepsi penglihatan (bentuk dan warna)
c.       Secara estetika murni, menyangkut pengalaman estetika seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yg diresapinya melalui penglihatan, pendengaran, perabaan dan perasaan, yg semuanya dapat menimbulkan persepsi (anggapan ) indah.

NO. 2. antara profesi, profesional, profesionalisme, profesionalitas, profesionalisasi

Secara etimologi, istilah profesi berasal dari bahasa inggris yaituprofession atau bahasa Latin , profecusyang artinya mengakui,adanya pengakuan,menyatakan mampu,atau ahli dalam melakukan suatu pekerjaan. Sedangkan secara Terminologi,profesi berarti suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental yaitu adanya persyaratan pengetahuan teoritis sebagai instrument untuk melakukan pebuatan praktis, bukan pekerjaan manual (Danin,2002). Jadi suatu profesi harus memiliki tiga pilar pokok yaitu pengetahuan,keahlian,dan persiapan akademik.

a) profesi = Pengertian Profei menurut KBBI adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (ketrampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.
b) profesional =  seseorang yang memiliki kompetensi dalam suatu pekerjaan tertentu.
c) profesionalisme = sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.
d) profesionalitas = sikap para anggota profesi benar2 menguasai, sungguh2 kepada profesinya. “Profesionalitas” adalah sutu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya
e) profesionalisasi =  suatu proses menuju kepada perwujudan dan peningkatan profesi dalam mencapai suatu kriteria yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan

NO. 3.  fungsi mempelajari etika
Fungsi etika
1. Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruknya perilaku atau tindakan manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
2. Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai dan sejahtera.
3. Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom.
4. Etika merupakan sarana yang memberi orientasi pada hidup manusia.
5. Untuk memiliki kedalaman sikap; untuk memiliki kemandirian dan tanggung jawab terhadap hidupnya.

NO. 4. tuntunan bahasa kesantunan
tuntunan bahasa kesantunan
1. Qaulan Sadida
suatu pembicaraan, ucapan, atau perkataan yang benar, baik dari segi substansi (materi, isi, pesan) maupun redaksi (tata bahasa).
2. Qaulan Marufa
artinya perkataan yang baik, ungkapan yang pantas, santun, menggunakan sindiran (tidak kasar), dan tidak menyakitkan atau menyinggung perasaan. Qaulan Ma’rufa juga memiliki arti yaitu kalimat-kalimat yang baik sesuai dalam kebiasaan masyarakat, selama kalimat tersebut tidak bertentangan dengan nilai-nilai ilahi. Atau juga bermakna pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan (maslahat).
3. Qaulan Baligha
Kata (بليغا) balighan terdiri dari huruf-huruf ba’, lam dan ghain. Pakar-pakar bahasa manyatakan bahwa semua kata yang terdiri dari huruf-huruf tersebut mengandung arti sampainya sesuatu ke sesuatu yang lain. Ia juga bermakna “cukup” karena kecukupan mengandung arti sampainya sesuatu kepada batas yang dibutuhkan
4. Qaulan Maysuro
Secara etimologis, kata maisuran berasal dari kata yasara yang artinya mudah atau gampang (Al-Munawir). Ketika kata maisuran digabungkan dengan kata qaulan menjadi qaulan maisuran artinya berkata dengan mudah atau gampang. Berkata dengan mudah maksudnya adalah kata-kata yang digunakan mudah dicerna, dimengerti, dan dipahami
5. Qaulan Layyina
bermakna pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan (maslahat).
6. Qaulan Karima
Qaulan kariman adalah perkataan yang mulia, dibarengi dengan rasa hormat dan mengagungkan, enak didengar, lemah lembut, dan bertata krama. Qaulan kariman harus digunakan khususnya saat berkomunikasi dengan kedua orang tua dan orang yang harus dihormati. Allah telah berfirman dalam Q.S. Al-Isra: 23;
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا (۲٣)
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.


NO. 5. Proses pembelajaran dengan menggunakan guru ideal
Penanaman sikap dan nilai yang melibatkan aspek – aspek psikologis tidak dapat diperoleh dari media apapun, selain bersumber dari sumber daya manusianya, yakni guru.
Dari zaman ke zaman, peran guru dalam proses pembelajaran sangat penting. Begitu pula dalam era globalisasi, dimana teknologi berkembang dengan sangat pesat. Namun kedudukan guru tidak bisa digantikan dengan media lain. Hal ini menunjukkan bahwa peran guru tetap diperlukan dalam keadaan apapun.
Guru mempunyai tugas dan kewajiban, tidak hanya mengajar, mendidik dan membimbing peserta didik tetapi juga sebagai model dalam pembelajaran. Sehingga mampu menciptakan belajar yang aktif dan menyenangkan. Di sini, guru sangat  berperan untuk menjadi contoh, sekaligus motivator dan inspirator. Sehingga peserta didik akan lebih tertarik dan antusias dalam belajar.  Dengan begitu, hasil belajar yang diperoleh berdaya guna dan berhasil.
Sebagai model atau contoh bagi anak  tidaklah mudah bagi seorang guru, karena kita tahu setiap  anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi contoh atau model baginya. Karena itu, tingkah laku pendidik baik guru, orang tua atau tokoh masyarakat harus sesuai dengan norma – norma yang dianut oleh masyarakat. Dalam proses belajar-mengajar, guru tidak terbatas hanya menyampaikan ilmu pengetahuan saja, akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian peserta didik.

Artikel Terkait

Rangkuman Materi Etika profesi keguruan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email