Thursday, 22 November 2018

RANGKUMAN TEORI-TEORI PEMBELAJARAN BARU

Created by: Tehan Gex


1.    Pembelajaran Berbasis Otak
Pembelajaran berbasis otak merupakan cara berpikir baru tentang proses pembelajaran, yang di dalam nya memuat serangkaian prinsip, serta dasar pengetahuan dan keterampilan yang dapat membuat keputusan-keputusan yang lebih baik. Proses pembelajaran akan selalu melibatkan seluruh bagian tubuh, dan otak bertindak sebagai pos perjalanan untuk stimulasi yang akan datang. Semua input sensori disortir, diprioritaskan, diproses, disimpan atau dibuang ke dalam ruang bawah sadar sehingga diproses oleh otak.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kecerdasan praktis, serta untuk membuat seseorang lebih efektif dalam memecahkan berbagai problem yang disajikan dalam konteks pengalaman dan melatih agar kelak otak dapat bekerja secara sistematis dan bekerja berdasarkan pada otak dan hati.
Penerapan pembelajaran berbasis kemampuan otak dapat dilakukan dengan cara memberikan soal-soal mengenai materi pelajaran yang memfasilitasi kemampuan berpikir siswa, menghindari situasi pembelajaran yang membuat siswa merasa tidak nyaman dan tidak senang terlibat di dalamnya. Siswa dirangsang melalui kegiatan pembelajaran untuk dapat membangun pengetahuan mereka melalui proses belajar aktif yang mereka lakukan sendiri. Kegiatan yang  memungkinkan seluruh anggota badan siswa beraktivitas secara optimal, misal mata siswa digunakan untuk membaca dan mengamati, tangan siswa bergerak untuk menulis, kaki siswa bergerak untuk mengikuti permainan dalam pembelajaran, siswa aktif bertanya dan berdiskusi.

A.  Tahapan-tahapan yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran pembelajaran berbasis kemampuan otak yaitu:
a.    Tahap pra-pemaparan adalah tahap memberikan sebuah ulasan tentang pembelajaran baru sebelum benar-benar menggali lebih jauh dan mempersiapkan otak siswa dengan koneksi-koneksi yang memungkinkan. Semakin banyak ulasan yang dimiliki siswa mengenai materi yang akan diajarkan maka semakin cepat siswa menyerap informasi baru.
b.    Tahap persiapan merupakan tahap menciptakan keingintahuan.
c.    Inisiasi dan akuisasi merupakan tahap pembenaman pemahaman kepada siswa.
d.    Elaborasi adalah tahap pemrosesan yakni tahap pemberian kesan intelektual tentang pembelajaran.
e.    Inkubasi dan memasukkan memori merupakan tahap yang menekankan pentingnya waktu istirahat dan latihan.
f.     Verifikasi dan pengecekan keyakinan merupakan tahap dimana siswa perlu mengkonfirmasikan pembelajaran mereka untuk diri mereka sendiri misalnya dengan membuat siswa agar menyampaiakan apa saja yang telah mereka pelajari.
g.    Tahap perayaan dan integrasi merupakan tahap yang menekankan pentingnya perayaan, sehingga pada tahap ini siswa merasa senang untuk belajar.
B.  Kelebihan Neuroscience:
a.    Teori ini mendukung siswa mencapai apa yang diinginkan sesuai pada kemampuan kerja otaknya.
b.    Guru sebagai penggubah keberhasilan siswa.
c.    Memberikan suatu pemikiran baru tentang bagaimana otak manusia bekerja.
d.    Memperhatikan kerja alamiah otak si pebelajar dalam proses pembelajaran.
e.    Menciptakan iklim pembelajaran dimana pebelajar dihormati dan didukung.
f.     Menghindari terjadinya pemforsiran terhadap kerja otak.
C.  Kelemahan Neuroscience:
a.    Sebagian besar pendidikan di Indonesia lebih menekankan pada aspek kognitif atau intelektualnya saja dan yang berkembang hanya otak belahan kiri
b.    Siswa pemikirannya konvensional (fikiran yang berasaskan pendapat-pendapat lama yang telah kukuh dan diterima ramai sebelum ini)
c.    Guru kurang membantu siswa (apabila guru kurang memahami teori belajar yang berbeda pada masing-masing siswa) menemukan keinginan belajar, dan kurang mendukung siswa mencapai apa yang mereka inginkan
d.    Keadaan lingkungan kurang kondusif (minimnya fasilitas dan pengetahuan lingkungan masyarakat/orang tua tentang teori belajar neuroscience)
e.    Tenaga kependidikan di Indonesia belum sepenuhnya mengetahui tentang  teori ini karena masih baru.
f.     Memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk dapat memahami (mempelajari) bagaimana otak kita bekerja.
g.    Memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang baik bagi otak.
2.    Teori Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan Majemuk  pada dasarnya merupakan sebuah konsep yang menunjukkan bahwa potensi, khususnya jika dikaitkan dengan kecerdasan,ternyata banyak sekali. Memahami multiple intelligence bukanlah membuat menjadi hebat. Namun, konsep tersebut paling tidak dapat  membantu untuk memahami bahwa anak itu menyimpan potensi yang luar biasa.
Menurut Golinkoff (2006:202) Kecerdasan majemuk adalah kemampuan untuk belajar atau menghadapi berbagai situasi dan tantangan baru, serta berfikir abstrak. Kemampuan ini melibatkan seluruh komponen syaarf untuk memikirkan jalan keluar atas permasalahnnya.
Dari kedua pernyataan tersebut penulis menyimpulkan bahwa kecerdasan majemuk merupakan suatu kumpulan kemampuan atau ketrampilan yang dapat ditumbuh kembangkan, dengan kata lain yakni merupakan suatu kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang mempunyai nilai  .
A.  Ruang Lingkup Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
a.    Kecerdasan Linguistik -  verbal ( cerdas dalam berbahasa dan merangkai kata)
b.    Kecerdasan Logis- matemetis ( cerdas dalam memainkan logika, berhitung, matematika, bermain dengan angka dll)
c.    Kecerdasan spasieal-visual ( cerdas dalam menggambar atau berimajinasi dengan ruang dan warna
d.    Kecerdasan musical ( cerdas dalam bermusik, bernyanyi, dan memainkan alat music
e.    Kecerdasan kinestetis-jasmani( cerdas dalam berolahraga, menari, senam, dll )
f.     Kecerdaan interpersonal ( cerdas dalam berinteraksi, berkomunikasi,bersosialisasi, bergaul, dll)
g.    Kecerdasan litrapersonal ( cerdas dalam merenung, mengenal dan  memahami diri sendiri)
h.    Kecerdasan naturalis ( cerdas dalam berhubungan dengan alam dan isinya, menjaga lingkungan, mengobservasi alam, flora-fauna, dll)
B.  Faktor- faktor yang mempengaruhi kecerdasan majemuk
a.    Faktor bawaan atau biologis. Faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa sejak lahir.
b.    Faktor minat dan pembawaan yang khas yaitu minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.
c.    Faktor Pembentukan atau Lingkungan yaitu dimana pembentukan karakter adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan inteligensi.
d.    Faktor Kematangan yaitu setiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
e.    Faktor Kebebasan. Hal ini berarti manusia dapat memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.
C.  Manfaat Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
Berpijak pada teori kecerdasan majemuk, manfaat yang dapat dirasakan secara umum antara lain: Dapat membuat setiap anak merasa senang dalam belajar, merangsang potensi kecerdasan setiap anak secara maksimal sesuai dengan jenis kecerdasannya masing-masing, memperlakukan potensi kecerdasan anak secara lebih adil dan proposional.
Bagi seorang guru teori ini sangat bermanfaat dalam memperkaya metode pengajaran secara kreatif dan inovatif. Dan mengembangkan kecerdasan majemuk anak merupakn kunci utama untuk kesuksesan masa depan anak.
D.  Kelemahan Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
-          Lebih bersifat personal atau individu.
-          Memiliki kontroversi terlebih pandangan yang diberikan ahli psikologi tradisional seperti mencampuradukkan pengertian bakat, kecerdasan hingga ketrampilan,
-          Memerlukan fasilitas yang begitu lengkap sehingga teori ini akan membutuhkan biaya yang jauh lebih besar untuk operasional secara klasikal atau masal,

3.    Pembelajaran Kuantum
Model pembelajaran quantum adalah model yang digunakan dalam rancangan penyajian dalam belajar yang dirangkai menjadi sebuah paket yang multisensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar. Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep: Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Maksud dari asas di atas adalah guru harus membangun jembatan autentik untuk memasuki kehidupan siswa. Dengan memasuki dunia siswa berarti guru mempunyai hak mengajar, sehingga siswa dengan sukarela, antusias dan semangat untuk mengikuti pelajaran.
Tujuan dari pembelajaran quantum adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menciptakan proses belajar yang menyenangkan,  menyesuaikan kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh otak, untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karir serta untuk membantu mempercepat dalam pembelajaran.
A.  Ciri dan prinsip dasar dari pembelajaran kuantum
a.    Membawa dunia siswa ke dalam dunia guru dan mengantarkan dunia guru ke dalam dunia siswa.
b.    Proses pembelajaran diumpamakan seperti orkestra simfoni, yang secara spesifik dapat dijabarkan sebagai berikut:
a) Segalanya berbicara
b)  Segalanya bertujuan
c) Pengalaman mendahului pemberian nama
d) Mengakui setiap usaha
e) Merayakan/memberi penghargaan terhadap hasil belajar siswa.
c. Pembelajaran berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Ada delapan kunci keunggulan dalam pembelajaran kuantum yaitu:
a)  Menerapkan hidup dalam integritas
b)  Mengakui bahwa kegagalan dapat membawa kesuksesan
c)  Berbicara dengan niat baik
d) Tegas dalam komitmen
e)  Menjadi pemilik
f) Tetap lentur
g) Mempertahankan keseimbangan.
B. Langkah-langkah dari pembelajaran kuantum
a.    Pengkondisian awal
Tahap ini dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa mengenai model pembelajaran kuantum yang menuntut keterlibatan aktif siswa. Kegiatan yang dilakukan meliputi: penumbuhan rasa percaya diri siswa, motivasi diri, menjalin hubungan, dan ketrampilan belajar.
b.    Penyusunan rancangan pembelajaran
Tahap ini sama artinya dengan dengan tahap persiapan dalam pembelajaran biasa. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah penyiapan alat dan pendukung lainnya, penentuan kegiatan selama proses belajar mengajar, dan penyusunan evaluasi.
c.    Pelaksanaan metode pembelajaran kuantum
Tahap ini merupakan inti penerapan model pembelajaran kuantum. Kegiatan dalam tahap ini meliputi T-A-N-D-U-R:
a)    Penumbuhan minat (T= Tumbuhkan minat)
b)   Pemberian pengalaman umum (A= Alami)
c)    Penamaan atau penyajian materi  (N= Namai)
d)   Demonstrasi pengetahuan siswa (D = Demonstrasi)
e)    Pengulangan yang dilakukan oleh siswa (U = Ulangi)
f)    Perayaan atas usaha siswa (R = Rayakan)
d.    Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan terhadap proses dan produk untuk melihat keefektifan model pembelajaran yang digunakan.
C. Kelebihan model pembelajaran kuantum
a.    Siswa lebih memahami materi karena suatu materi dibahas 3 kali yaitu saat : “Namai”, “Demonstrasi”, “Ulangi” dan sebelumnya telah mendapat pengalaman dari sintak “Alami”.
b.    Mengajarkan siswa untuk lebih percaya diri dan lebih aktif; memotivasi siswa untuk mengembangkan potensinya.
c.    Setiap yang dimiliki siswa dihargai (pengalaman yang didapat dalam kehidupan sehari-hari juga dapat digunakan dalam pembelajaran).

D. Kekurangan model pembelajaran kuantum
a.    Materi yang dapat disampaikan tidak terlalu banyak dalam satu pertemuan, karena terbatas masalah waktu. Suatu materi diulas berulang-ulang pada sintaks N, D, U.
b.    Tidak semua materi dapat menggunakan model ini, karena ada tahap “Alami” dan “Demonstrasi” memerlukan waktu yg lama.
c.    Guru harus sekreativ mungkin mengembangkan model ini karena sintaks pada model ini belum detail.

4.    Pembelajaran Sibernetik
Menurut teori sibernetik tidak ada cara belajar yang sempurna untuk segala kondisi karena cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi. Ada tiga tahap proses pengolahan informasi dalam ingatan, yakni dimulai dari proses penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (storage), dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan dalam ingatan (retrieval).
Hakekat manajemen pembelajaran berdasarkan teori belajar sibernetik adalah usaha guru untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif dengan cara memfungsikan unsur-unsur kognisi siswa, terutama unsur pikiran untuk memahami stimulus dari luar melalui proses pengolahan informasi. Proses pengolahan informasi adalah sebuah pendekatan dalam belajar yang mengutamakan berfungsinya memory.
.
A.  Aplikasi teori sibernetik dalam kegiatan pembelajaran yang dikemukakan oleh Suciati dan Prasetya Irawan (2001) dalam Asri Budiningsih (2005), baik diterapkan dengan langkah – langkah sebagai berikut :
a.    Menentukan tujuan – tujuan pembelajaran
b.    Mementukan materi pembelajaran
c.    Mengkaji system informasi yang terkandung dalam materi pembelajaran
d.    Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan system informasi tersebut (apakah algoritmik atau heuristik)
e.    Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai dengan system informasinya.
f.     Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan pola yang sesuai dengan urutan pelajaran.
B.  Kelebihan teori belajar sibernetik
a.       Cara berfikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol.
b.      Penyajian pengetahuan memenuhi aspek ekonomis.
c.       Kapabilitas belajar dapat disajikan lebih lengkap.
d.      Adanya keterarahan seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai.
e.       Adanya transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya
f.        Control belajar (conten control, pace control, display control, dan conscious cognition control) memungkinkan belajar sesuai dengan irama masing – masing individu (prinsip perbedaan individual terlayani)
C.  Kelemahan teori belajar sibernetik
               Teori sibernetik sebagai teori belajar sering kali dikritik karena lebih menekankan pada system informasi yang akan dipelajari, sementara itu bagainama proses belajar berlangsung  dalam diri individu sangat ditentukan oleh system informasi yang dipelajari. Teori ini memandang manusia sebagai pengolah informasi, pemikir, dan pencipta (Pask dan Scott, dalam budiningsih, 2005).
      Sumber:
-       Haryani, Eva. 2014. Teori Belajar dan Pembelajran Neuroscience. [Online].
Tersedia: http://evaharyani.blogspot.co.id. (Diakses tanggal 21 April 2018).
-       Nur, Azizah. 2014. Makalah Kecerdasan Majemuk. [Online].
Tersedia: http://azizahnurpendidikanekonomi.blogspot.co.id. (Diakses tanggal 21 April 2018).
-       Sheyra, Liztya. 2011. Model Pembelajaran Kuantum. [Online].
Tersedia: http://liztyasheyrapembelajarankuantum.blogspot.co.id. (Diakses tanggal 21 April 2018).
-       Listyawan, Wawan. 2012. Model Pembelajaran Quantum Teaching. [Online].
Tersedia: http://www.mengejarasa.com. (Diakses tanggal 22 April 2018).
-       Wulandari, Eka. 2011. Teori Belajar Sibernetik. [Online].
Tersedia: http://keyalairi.blogspot.co.id. (Diakses tanggal 22 April 2018).
-       Naja. 2013. Teori Sibernetik. [Online].
Tersedia: https://najaciesagitariuskadiri.wordpress.com. (Diakses tanggal 22 April 2018).


Artikel Terkait

RANGKUMAN TEORI-TEORI PEMBELAJARAN BARU
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email