Created by: Tehan Gex
1.
Pembelajaran Berbasis Otak
Pembelajaran berbasis otak merupakan cara berpikir baru
tentang proses pembelajaran, yang di dalam nya memuat serangkaian prinsip,
serta dasar pengetahuan dan keterampilan yang dapat membuat keputusan-keputusan
yang lebih baik. Proses pembelajaran akan selalu melibatkan seluruh bagian
tubuh, dan otak bertindak sebagai pos perjalanan untuk stimulasi yang akan
datang. Semua input sensori disortir, diprioritaskan, diproses, disimpan atau
dibuang ke dalam ruang bawah sadar sehingga diproses oleh otak.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kecerdasan
praktis, serta untuk membuat seseorang lebih efektif dalam memecahkan berbagai
problem yang disajikan dalam konteks pengalaman dan melatih agar kelak otak dapat
bekerja secara sistematis dan bekerja berdasarkan pada otak dan hati.
Penerapan pembelajaran berbasis kemampuan otak dapat dilakukan dengan cara
memberikan soal-soal mengenai materi pelajaran yang memfasilitasi kemampuan
berpikir siswa, menghindari situasi pembelajaran yang membuat siswa merasa
tidak nyaman dan tidak senang terlibat di dalamnya. Siswa dirangsang melalui
kegiatan pembelajaran untuk dapat membangun pengetahuan mereka melalui proses
belajar aktif yang mereka lakukan sendiri. Kegiatan yang memungkinkan seluruh anggota badan siswa
beraktivitas secara optimal, misal mata siswa digunakan untuk membaca dan
mengamati, tangan siswa bergerak untuk menulis, kaki siswa bergerak untuk
mengikuti permainan dalam pembelajaran, siswa aktif bertanya dan berdiskusi.
A. Tahapan-tahapan yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran
pembelajaran berbasis kemampuan otak yaitu:
a. Tahap pra-pemaparan adalah tahap memberikan sebuah ulasan tentang
pembelajaran baru sebelum benar-benar menggali lebih jauh dan mempersiapkan
otak siswa dengan koneksi-koneksi yang memungkinkan. Semakin banyak ulasan yang
dimiliki siswa mengenai materi yang akan diajarkan maka semakin cepat siswa
menyerap informasi baru.
b. Tahap persiapan merupakan tahap menciptakan keingintahuan.
c. Inisiasi dan akuisasi merupakan tahap pembenaman pemahaman kepada siswa.
d. Elaborasi adalah tahap pemrosesan yakni tahap pemberian kesan intelektual
tentang pembelajaran.
e. Inkubasi dan memasukkan memori merupakan tahap yang menekankan pentingnya waktu istirahat dan latihan.
f. Verifikasi dan pengecekan keyakinan merupakan tahap dimana siswa perlu
mengkonfirmasikan pembelajaran mereka untuk diri mereka sendiri misalnya dengan
membuat siswa agar menyampaiakan apa saja yang telah mereka pelajari.
g. Tahap perayaan dan integrasi merupakan tahap yang menekankan pentingnya
perayaan, sehingga pada tahap ini siswa merasa senang untuk belajar.
B. Kelebihan
Neuroscience:
a.
Teori ini mendukung siswa mencapai apa yang diinginkan
sesuai pada kemampuan kerja otaknya.
b.
Guru sebagai penggubah keberhasilan siswa.
c.
Memberikan suatu pemikiran baru tentang bagaimana otak
manusia bekerja.
d.
Memperhatikan kerja alamiah otak si pebelajar dalam
proses pembelajaran.
e.
Menciptakan iklim pembelajaran dimana pebelajar
dihormati dan didukung.
f.
Menghindari terjadinya pemforsiran terhadap kerja
otak.
C. Kelemahan
Neuroscience:
a.
Sebagian besar pendidikan di Indonesia lebih menekankan
pada aspek kognitif atau intelektualnya saja dan yang berkembang hanya otak
belahan kiri
b.
Siswa pemikirannya konvensional (fikiran yang
berasaskan pendapat-pendapat lama yang telah kukuh dan diterima ramai sebelum
ini)
c.
Guru kurang membantu siswa (apabila guru kurang
memahami teori belajar yang berbeda pada masing-masing siswa) menemukan
keinginan belajar, dan kurang mendukung siswa mencapai apa yang mereka inginkan
d.
Keadaan lingkungan kurang kondusif (minimnya fasilitas
dan pengetahuan lingkungan masyarakat/orang tua tentang teori belajar neuroscience)
e.
Tenaga kependidikan di Indonesia belum sepenuhnya
mengetahui tentang teori ini karena
masih baru.
f.
Memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk dapat
memahami (mempelajari) bagaimana otak kita bekerja.
g.
Memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam menciptakan
lingkungan pembelajaran yang baik bagi otak.
2.
Teori Kecerdasan Majemuk
Kecerdasan
Majemuk pada dasarnya merupakan sebuah
konsep yang menunjukkan bahwa potensi, khususnya jika dikaitkan dengan
kecerdasan,ternyata banyak sekali. Memahami multiple
intelligence bukanlah membuat menjadi hebat. Namun, konsep tersebut paling
tidak dapat membantu untuk memahami bahwa anak itu menyimpan potensi yang
luar biasa.
Menurut
Golinkoff (2006:202) Kecerdasan majemuk adalah kemampuan untuk belajar atau
menghadapi berbagai situasi dan tantangan baru, serta berfikir abstrak.
Kemampuan ini melibatkan seluruh komponen syaarf untuk memikirkan jalan keluar
atas permasalahnnya.
Dari kedua
pernyataan tersebut penulis menyimpulkan bahwa kecerdasan majemuk merupakan suatu
kumpulan kemampuan atau ketrampilan yang dapat ditumbuh kembangkan, dengan kata
lain yakni merupakan suatu kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan
produk yang mempunyai nilai .
A. Ruang
Lingkup Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
a.
Kecerdasan Linguistik - verbal ( cerdas dalam
berbahasa dan merangkai kata)
b.
Kecerdasan Logis- matemetis ( cerdas dalam memainkan
logika, berhitung, matematika, bermain dengan angka dll)
c.
Kecerdasan spasieal-visual ( cerdas dalam menggambar
atau berimajinasi dengan ruang dan warna
d.
Kecerdasan musical ( cerdas dalam bermusik, bernyanyi,
dan memainkan alat music
e.
Kecerdasan kinestetis-jasmani( cerdas dalam
berolahraga, menari, senam, dll )
f.
Kecerdaan interpersonal ( cerdas dalam berinteraksi,
berkomunikasi,bersosialisasi, bergaul, dll)
g.
Kecerdasan litrapersonal ( cerdas dalam merenung,
mengenal dan memahami diri sendiri)
h.
Kecerdasan naturalis ( cerdas dalam berhubungan dengan
alam dan isinya, menjaga lingkungan, mengobservasi alam, flora-fauna, dll)
B. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kecerdasan majemuk
a.
Faktor bawaan atau biologis. Faktor ini ditentukan
oleh sifat yang dibawa sejak lahir.
b.
Faktor minat dan pembawaan yang khas yaitu minat
mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan
itu.
c.
Faktor Pembentukan atau Lingkungan yaitu dimana
pembentukan karakter adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan inteligensi.
d.
Faktor Kematangan yaitu setiap organ dalam tubuh
manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
e.
Faktor Kebebasan. Hal ini berarti manusia dapat
memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. juga bebas
dalam memilih masalah yang sesuai dengan kebutuhannya.
C. Manfaat
Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
Berpijak pada teori kecerdasan
majemuk, manfaat yang dapat dirasakan secara umum antara lain: Dapat membuat
setiap anak merasa senang dalam belajar, merangsang potensi kecerdasan setiap
anak secara maksimal sesuai dengan jenis kecerdasannya masing-masing, memperlakukan
potensi kecerdasan anak secara lebih adil dan proposional.
Bagi seorang guru teori ini sangat bermanfaat dalam memperkaya metode
pengajaran secara kreatif dan inovatif. Dan mengembangkan kecerdasan majemuk
anak merupakn kunci utama untuk kesuksesan masa depan anak.
D. Kelemahan
Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligence)
-
Lebih bersifat personal atau individu.
-
Memiliki kontroversi terlebih pandangan yang diberikan
ahli psikologi tradisional seperti mencampuradukkan pengertian bakat,
kecerdasan hingga ketrampilan,
-
Memerlukan fasilitas yang begitu lengkap sehingga
teori ini akan membutuhkan biaya yang jauh lebih besar untuk operasional secara
klasikal atau masal,
3.
Pembelajaran Kuantum
Model pembelajaran quantum adalah model yang
digunakan dalam rancangan penyajian dalam belajar yang dirangkai menjadi sebuah
paket yang multisensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, mencakup
petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang
kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar. Pembelajaran kuantum bersandar pada konsep: Bawalah Dunia Mereka ke Dunia
Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Maksud dari asas di atas adalah
guru harus membangun jembatan autentik untuk memasuki kehidupan siswa. Dengan
memasuki dunia siswa berarti guru mempunyai hak mengajar, sehingga siswa dengan
sukarela, antusias dan semangat untuk mengikuti pelajaran.
Tujuan dari pembelajaran quantum adalah untuk
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menciptakan proses belajar yang
menyenangkan, menyesuaikan kemampuan otak dengan apa yang dibutuhkan oleh
otak, untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan karir serta untuk
membantu mempercepat dalam pembelajaran.
A. Ciri dan prinsip dasar dari pembelajaran kuantum
a.
Membawa dunia
siswa ke dalam dunia guru dan mengantarkan dunia guru ke dalam dunia siswa.
b.
Proses
pembelajaran diumpamakan seperti orkestra simfoni, yang secara spesifik dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a) Segalanya
berbicara
b) Segalanya
bertujuan
c) Pengalaman
mendahului pemberian nama
d) Mengakui setiap
usaha
e)
Merayakan/memberi penghargaan terhadap hasil belajar siswa.
c. Pembelajaran berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Ada delapan kunci
keunggulan dalam pembelajaran kuantum yaitu:
a) Menerapkan hidup
dalam integritas
b) Mengakui bahwa
kegagalan dapat membawa kesuksesan
c) Berbicara dengan
niat baik
d) Tegas dalam
komitmen
e) Menjadi pemilik
f) Tetap lentur
g) Mempertahankan keseimbangan.
B. Langkah-langkah dari pembelajaran kuantum
a.
Pengkondisian
awal
Tahap ini dimaksudkan untuk menyiapkan mental siswa mengenai model
pembelajaran kuantum yang menuntut keterlibatan aktif siswa. Kegiatan yang
dilakukan meliputi: penumbuhan rasa percaya
diri siswa, motivasi diri, menjalin hubungan, dan ketrampilan belajar.
b.
Penyusunan
rancangan pembelajaran
Tahap ini sama artinya dengan
dengan tahap persiapan dalam pembelajaran biasa. Kegiatan yang dilakukan dalam
tahap ini adalah penyiapan alat dan pendukung lainnya, penentuan kegiatan
selama proses belajar mengajar, dan penyusunan evaluasi.
c.
Pelaksanaan
metode pembelajaran kuantum
Tahap ini merupakan inti
penerapan model pembelajaran kuantum. Kegiatan dalam tahap ini meliputi
T-A-N-D-U-R:
a) Penumbuhan minat (T= Tumbuhkan minat)
b) Pemberian pengalaman umum (A= Alami)
c) Penamaan atau penyajian materi (N= Namai)
d) Demonstrasi pengetahuan siswa (D = Demonstrasi)
e)
Pengulangan yang dilakukan oleh siswa (U = Ulangi)
f) Perayaan atas usaha siswa (R = Rayakan)
d. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan terhadap
proses dan produk untuk melihat keefektifan model pembelajaran yang digunakan.
C. Kelebihan model pembelajaran kuantum
a.
Siswa lebih memahami materi
karena suatu materi dibahas 3 kali yaitu saat : “Namai”, “Demonstrasi”,
“Ulangi” dan sebelumnya telah mendapat pengalaman dari sintak “Alami”.
b.
Mengajarkan siswa untuk
lebih percaya diri dan lebih aktif; memotivasi siswa untuk mengembangkan
potensinya.
c.
Setiap yang dimiliki siswa
dihargai (pengalaman yang didapat dalam kehidupan sehari-hari juga dapat
digunakan dalam pembelajaran).
D. Kekurangan model pembelajaran kuantum
a.
Materi yang dapat disampaikan tidak terlalu banyak
dalam satu pertemuan, karena terbatas masalah waktu. Suatu materi diulas
berulang-ulang pada sintaks N, D, U.
b.
Tidak semua materi dapat menggunakan model ini, karena
ada tahap “Alami” dan “Demonstrasi” memerlukan waktu yg lama.
c.
Guru harus sekreativ mungkin mengembangkan model ini
karena sintaks pada model ini belum detail.
4.
Pembelajaran Sibernetik
Menurut teori sibernetik tidak ada cara belajar yang sempurna untuk segala
kondisi karena cara belajar sangat ditentukan oleh sistem informasi. Ada tiga
tahap proses pengolahan informasi dalam ingatan, yakni dimulai dari proses
penyandian informasi (encoding), diikuti dengan penyimpanan informasi (storage),
dan diakhiri dengan mengungkapkan kembali informasi-informasi yang telah disimpan
dalam ingatan (retrieval).
Hakekat manajemen pembelajaran berdasarkan teori belajar sibernetik adalah
usaha guru untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif
dengan cara memfungsikan unsur-unsur kognisi siswa, terutama unsur pikiran
untuk memahami stimulus dari luar melalui proses pengolahan informasi. Proses
pengolahan informasi adalah sebuah pendekatan dalam belajar yang mengutamakan
berfungsinya memory.
.
A. Aplikasi
teori sibernetik dalam kegiatan pembelajaran yang dikemukakan oleh Suciati dan
Prasetya Irawan (2001) dalam Asri Budiningsih (2005), baik diterapkan dengan
langkah – langkah sebagai berikut :
a.
Menentukan tujuan – tujuan pembelajaran
b.
Mementukan materi pembelajaran
c.
Mengkaji system informasi yang terkandung dalam materi
pembelajaran
d.
Menentukan pendekatan belajar yang sesuai dengan
system informasi tersebut (apakah algoritmik atau heuristik)
e.
Menyusun materi pelajaran dalam urutan yang sesuai
dengan system informasinya.
f.
Menyajikan materi dan membimbing siswa belajar dengan
pola yang sesuai dengan urutan pelajaran.
B. Kelebihan teori belajar sibernetik
a. Cara
berfikir yang berorientasi pada proses lebih menonjol.
b. Penyajian
pengetahuan memenuhi aspek ekonomis.
c. Kapabilitas
belajar dapat disajikan lebih lengkap.
d. Adanya keterarahan
seluruh kegiatan belajar kepada tujuan yang ingin dicapai.
e. Adanya
transfer belajar pada lingkungan kehidupan yang sesungguhnya
f.
Control belajar (conten control, pace control, display
control, dan conscious cognition control) memungkinkan belajar sesuai dengan
irama masing – masing individu (prinsip perbedaan individual terlayani)
C. Kelemahan teori belajar sibernetik
Teori sibernetik sebagai teori
belajar sering kali dikritik karena lebih menekankan pada system informasi yang
akan dipelajari, sementara itu bagainama proses belajar berlangsung dalam diri individu sangat ditentukan oleh
system informasi yang dipelajari. Teori ini memandang manusia sebagai pengolah
informasi, pemikir, dan pencipta (Pask dan Scott, dalam budiningsih, 2005).
Sumber:
-
Haryani, Eva. 2014. Teori Belajar dan Pembelajran Neuroscience. [Online].
-
Nur, Azizah. 2014. Makalah
Kecerdasan Majemuk. [Online].
- Sheyra,
Liztya. 2011. Model Pembelajaran Kuantum.
[Online].
-
Listyawan, Wawan. 2012. Model Pembelajaran Quantum Teaching. [Online].
Tersedia: http://www.mengejarasa.com. (Diakses
tanggal 22 April 2018).
- Wulandari,
Eka. 2011. Teori Belajar Sibernetik.
[Online].
Tersedia: http://keyalairi.blogspot.co.id.
(Diakses tanggal 22 April 2018).
- Naja.
2013. Teori Sibernetik. [Online].
Tersedia:
https://najaciesagitariuskadiri.wordpress.com.
(Diakses tanggal 22 April 2018).
RANGKUMAN TEORI-TEORI PEMBELAJARAN BARU
4/
5
Oleh
Tehansya dulesta