Saturday, 26 January 2019

Bahan Renungan Diri



Bismillairrahmanirrahiim..
Saudara-saudaraku, coba ambilah selembar kertas, kemudian tulis nama kalian masing2, nama lengkap yah, bukan nama panggilan, sudah? Nah sekarang coba kalian perhatikan nama itu dengan baik, tataplah! Mungkin, jika kalian lihat di kertas itu, hanya terlihat susunan beberapa kata saja, padahal kata yg tertulis itu adalah nama yang paliiing spesial, yang telah disiapkan dr jauh-jauh hari oleh 2 insan kepada buah cintanya, yang diam-diam selalu menitipkan harapan kepada Allah, agar buah cintaNya selalu berada dalam lindungan Allah. Dan kelak, suatu saat nanti, ntah kapan, bisa jadi minggu depan, lusa, atau besok, bahkan nanti setelah selesai acara ini,  nama itu akan tertulis di batu nisan.
Kemudian, coba kalian tulis nama ibu kalian dibawah nama kalian yang tadi sudah ditulis. Ibunda kalian, yang sangat kalian cintai. Sudah?
Oke, selanjutnya kalian tulis nama ayah kalian dibawah nama ibu kalian. Pahlawan kelarga kalian.
Dan, dibawahnya lagi tulis sadara-saudara yang kalian cintai, atau boleh ditambah sama orang-orang yang penting dalam hidup kalian, permata hati kalian yang berwujud sahabat, guru-guru, atau siapapun itu, yang telah Allah amanahkan kepada kalian.
saudara-saudarakuu, yang Allah sayangi,, :’)
Marilah kita tundukan kepala, kemudian pejamkan mata kalian, rasakan ketenangan malam saat ini, malam yang Allah sebutkan dalam qs al muzzamil, yaitu malam yang lebih kuat mengisi jiwa, dan lebih berkesan. Semoga kita semua bisa merasakan malam yang begitu luar biasa, karena di siang hari kita selalu disibukan dengan urusan-urusan dunia yang panjang.
Kemudian kita bayangkan seakan-akan kita sedang berjalan disuatu jalan yang lurus, luruuuuuuuusss sekali, di pinggir jalan itu terdapat bunga-bunga yang bermekaran indah, sangat indah! Dan diujung jalan itu ada sebuah rumah, kemudian kita memasuki rumah itu, disudut ruangan rumah itu terdapat sebuah kursi, dan diatas sebuah kursi itu duduk seorang wanita, lalu kita pandangi wajah wanita itu dengan senyuman, dan ternyata dia adalah ibumu, yaa dia adalah ibumu yang sangat kalian cinta!
Dia adalah seorang wanita yang telah mengandungmu didalam rahimnya selama 9 bulan 10 hari. Dan ketika melahirkanmu ia berjuang antara hidup dan mati, menahan sakit dan bersimbah darah ketika ia berusahan dan sangat menginginkanmu hadir ke dunia ini, menyusui kalian, merawat kalian, hingga kalian dewasa. Yang jasanya tidak akan pernah bisa kita balas dg apapun.
Pandangilah lagi wajah ibumu, yang kini nampak semakin tua, karena seiring berjalannya usia kita yang semakin dewasa pula, tanpa kita sadri kita berbahagia dengan usia kita.
Disamping ibumu, ada seorang laki-laki . Dia adalah ayahmu! Yaa, dia laki-laki hebat, sangat hebat. Dia adalah seseorang yang telah berjalan jauh, membanting tulang, mencari sesuap nasi, untuk menghidupi keluarga, ayah ga peduli sama apa-apa yang akan terjadi sama dirinya, yang ada dalam fikirannya hanya “Bagaimana caranya agar hak-hak keluarga terpenuhi”. hanya itu!
Dan sewaktu kalian masih kecil, dia sering menggendongmu, menina bobokanmu, sehingga kalian selalu tertidur dipundaknya. tapi, taukah kalian? laki-laki yang sedang kalian pandangi sekarang, yang ada didepan kalian, dia itu sudah tua, tidak seperti belasan taun kebelakang, disaat kita selalu dimanja olehnya, bersepeda dengannya, dan masih banyak hallain yang sering kalian lakukan bersama ayah kalian, dan sekrang tinggalah gurat-gurat diwajahnya yang keletihan, namun dia adalah laki-laki yang bertanggung jawab dan berjasa kepada keluarganya.
Dan, apa yang telah kalian lakukan kepada kedua orang tuamu? Mungkin sekarang kalian sering melupakannya, bahkan mungkin kini, kedua orangtuamu ada yang telah tiada. Berdoa untuk keduanyapun engkau sering lupa, lupa dengan alesan tugas kuliah yang dikejar deadline, lupa karena selalu berhura-hura dengan teman-teman yang  tujuannya entah apa, dan kalian lebih mementingkan hp yang menurut kalian hp adalah segalanya. Sehingga kalian mengabaikan apa-apa yang menjadi kewajiban kalian terhadap orang tua kalian. Ketika mereka terancam sama hukuman Allah, mereka ga butuh sama yang namanya status, snap, pm, dan yang sejenisnya, tapi yang mereka butuhkan hanyalah do’a dari anak sholih sholiha, karena do’a dari anak sholih sholiha termasuk amalan yang tidak akan terputs setelah kematian, itu artinya doa kita akan terus mengalir kepada orangtua kita.
Ya Allah yang maha besar, yang maha pengampun, ampunillah dosa-dosaku dan dosa-dosa orangtuaku,  ampunillah segala kelalaianku. Mereka adalah orang-orang yang paling berjasa dalam hidupku, dan mengapa aku mjd seperti ini? menjadi orang yang paling membahayakan keselamatan mereka di akhirat.
Apakah kita rela orang tua kita disiska karena kelalaian kita sebagai anak ? sudah cukup susah payah mereka didunia ini demi kita, tapi apa yang kita lakukan? belum sampai kita membayar jasa mereka di dunia ini, malah kita memberikan pemberat dosa di akhirat kepada mereka dengan cara bermaksiat kepada Allah.
Astagfirullahal’adzim....3x
Ya Allaah, ampunillah dosa kedua orangtuaku, tempatkanlah mereka di tempat terbaik disisiMu. Allahummagfirlii waliwalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaani shogiiraa.
Saudara-saudaraku, sekrang kita tengok, dan bayangkan saudara-saudara seiman dan seislam kita, orang-orang penting di hidup kita, permata hati yang Allah amanahkan kepada kita dalam wujud seorang kaka, adek, sahabat, guru, yang memiliki hubungan darah dengan kita ataupun tidak.
Apakah kita sudah menunaikan kewajiban kita terhadap mereka? Tanpa kita sadari, kita sering menyakiti hati mereka, berkata dengan perkataan yang tidak semestinya. Seringkali kita selalu bersu’udzon yang terlalu berlebihan yang membuat tali persaudaraan kita renggang. Atau bahkan, banyak janji-janji kita yang yang terbengkalai, dan akhirnya lupa untuk memenuhinya.
Apa pernah terbesit sedikit saja kita memohon kepada Allah tentang kematian kita? Ap mungkin kita itu lupa jika kita tidak akan pernah mati? Atau kita terlalu sibuk dengan urusan dunia sehinnga tanpa sadar ajal sedang menunngu kita? Apa kalian kira kita di hidup ini hanya untuk mengejar dunia? Dan pantaskah kita sebagai pendosa bergembira di atas ini semua? Padahal kita tau jika semua yang ada di dunia ini akan berakhir pada waktunya. Ya Allaaaah Igfirliiii....
Semua akan hilang, dan semua hanya titipan, semuanya akan kembali padaNya. Ya Allaaah akhiri hidup kami dengan husnul khotimah, dan pada saat keadaan kami mencintaimu sedalam-dalamnya, dan akhirilah hidup kami ketika kami berbuat kebaikan untuk agamaMu. Limpahkanlah hidayahmu kepada kami untuk menuju syurgaMu.
Jadikan dunia ini hanya ada digenggaman, dan akhiran ada didalam hati kita.
Sekrang, buka mata kalian. Dan peluklah saudara kalian yang ada di samping kalian, peluuuuk dengan erat, anggap saja mereka sebagai pewakil dari orangtua kita, sodara kita, dan orang-orang yang berharga dalam hidup kita. kemudian jabat tangan mereka, dan ucapkan “Terimaksih Allah sudah menghadirkan orang-orang dalam hidupku, aku tau Engkau menciptakan sesuatu beserta alasan dan hikmahnya”


  

Artikel Terkait

Bahan Renungan Diri
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email