Bismillairrahmanirrahiim..
Saudara-saudaraku, coba ambilah selembar kertas, kemudian tulis nama kalian masing2, nama lengkap yah,
bukan nama panggilan, sudah? Nah sekarang coba kalian perhatikan nama itu
dengan baik, tataplah! Mungkin, jika kalian lihat di kertas itu, hanya terlihat
susunan beberapa kata saja, padahal kata yg tertulis itu adalah nama yang
paliiing spesial, yang telah disiapkan dr jauh-jauh hari oleh 2 insan kepada
buah cintanya, yang diam-diam selalu menitipkan harapan kepada Allah, agar buah
cintaNya selalu berada dalam lindungan Allah. Dan kelak, suatu saat nanti, ntah
kapan, bisa jadi minggu depan, lusa, atau besok, bahkan nanti setelah selesai
acara ini, nama itu akan tertulis di
batu nisan.
Kemudian,
coba kalian tulis nama ibu kalian dibawah nama kalian yang tadi sudah ditulis.
Ibunda kalian, yang sangat kalian cintai. Sudah?
Oke,
selanjutnya kalian tulis nama ayah kalian dibawah nama ibu kalian. Pahlawan
kelarga kalian.
Dan,
dibawahnya lagi tulis sadara-saudara yang kalian cintai, atau boleh ditambah
sama orang-orang yang penting dalam hidup kalian, permata hati kalian yang
berwujud sahabat, guru-guru, atau siapapun itu, yang telah Allah amanahkan
kepada kalian.
saudara-saudarakuu,
yang Allah sayangi,, :’)
Marilah
kita tundukan kepala, kemudian pejamkan mata kalian, rasakan ketenangan malam
saat ini, malam yang Allah sebutkan dalam qs al muzzamil, yaitu malam yang
lebih kuat mengisi jiwa, dan lebih berkesan. Semoga kita semua bisa merasakan
malam yang begitu luar biasa, karena di siang hari kita selalu disibukan dengan
urusan-urusan dunia yang panjang.
Kemudian
kita bayangkan seakan-akan kita sedang berjalan disuatu jalan yang lurus,
luruuuuuuuusss sekali, di pinggir jalan itu terdapat bunga-bunga yang bermekaran
indah, sangat indah! Dan diujung jalan itu ada sebuah rumah, kemudian kita
memasuki rumah itu, disudut ruangan rumah itu terdapat sebuah kursi, dan diatas
sebuah kursi itu duduk seorang wanita, lalu kita pandangi wajah wanita itu
dengan senyuman, dan ternyata dia adalah ibumu, yaa dia adalah ibumu yang
sangat kalian cinta!
Dia
adalah seorang wanita yang telah mengandungmu didalam rahimnya selama 9 bulan
10 hari. Dan ketika melahirkanmu ia berjuang antara hidup dan mati, menahan
sakit dan bersimbah darah ketika ia berusahan dan sangat menginginkanmu hadir
ke dunia ini, menyusui kalian, merawat kalian, hingga kalian dewasa. Yang
jasanya tidak akan pernah bisa kita balas dg apapun.
Pandangilah
lagi wajah ibumu, yang kini nampak semakin tua, karena seiring berjalannya usia
kita yang semakin dewasa pula, tanpa kita sadri kita berbahagia dengan usia
kita.
Disamping
ibumu, ada seorang laki-laki . Dia adalah ayahmu! Yaa, dia laki-laki hebat,
sangat hebat. Dia adalah seseorang yang telah berjalan jauh, membanting tulang,
mencari sesuap nasi, untuk menghidupi keluarga, ayah ga peduli sama apa-apa
yang akan terjadi sama dirinya, yang ada dalam fikirannya hanya “Bagaimana
caranya agar hak-hak keluarga terpenuhi”. hanya itu!
Dan
sewaktu kalian masih kecil, dia sering menggendongmu, menina bobokanmu,
sehingga kalian selalu tertidur dipundaknya. tapi, taukah kalian? laki-laki
yang sedang kalian pandangi sekarang, yang ada didepan kalian, dia itu sudah
tua, tidak seperti belasan taun kebelakang, disaat kita selalu dimanja olehnya,
bersepeda dengannya, dan masih banyak hallain yang sering kalian lakukan
bersama ayah kalian, dan sekrang tinggalah gurat-gurat diwajahnya yang
keletihan, namun dia adalah laki-laki yang bertanggung jawab dan berjasa kepada
keluarganya.
Dan,
apa yang telah kalian lakukan kepada kedua orang tuamu? Mungkin sekarang kalian
sering melupakannya, bahkan mungkin kini, kedua orangtuamu ada yang telah
tiada. Berdoa untuk keduanyapun engkau sering lupa, lupa dengan alesan tugas
kuliah yang dikejar deadline, lupa karena selalu berhura-hura dengan
teman-teman yang tujuannya entah apa,
dan kalian lebih mementingkan hp yang menurut kalian hp adalah segalanya.
Sehingga kalian mengabaikan apa-apa yang menjadi kewajiban kalian terhadap
orang tua kalian. Ketika mereka terancam sama hukuman Allah, mereka ga butuh sama
yang namanya status, snap, pm, dan yang sejenisnya, tapi yang mereka butuhkan
hanyalah do’a dari anak sholih sholiha, karena do’a dari anak sholih sholiha
termasuk amalan yang tidak akan terputs setelah kematian, itu artinya doa kita
akan terus mengalir kepada orangtua kita.
Ya
Allah yang maha besar, yang maha pengampun, ampunillah dosa-dosaku dan
dosa-dosa orangtuaku, ampunillah segala
kelalaianku. Mereka adalah orang-orang yang paling berjasa dalam hidupku, dan
mengapa aku mjd seperti ini? menjadi orang yang paling membahayakan keselamatan
mereka di akhirat.
Apakah
kita rela orang tua kita disiska karena kelalaian kita sebagai anak ? sudah
cukup susah payah mereka didunia ini demi kita, tapi apa yang kita lakukan?
belum sampai kita membayar jasa mereka di dunia ini, malah kita memberikan
pemberat dosa di akhirat kepada mereka dengan cara bermaksiat kepada Allah.
Astagfirullahal’adzim....3x
Ya
Allaah, ampunillah dosa kedua orangtuaku, tempatkanlah mereka di tempat terbaik
disisiMu. Allahummagfirlii waliwalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaani
shogiiraa.
Saudara-saudaraku,
sekrang kita tengok, dan bayangkan saudara-saudara seiman dan seislam kita,
orang-orang penting di hidup kita, permata hati yang Allah amanahkan kepada
kita dalam wujud seorang kaka, adek, sahabat, guru, yang memiliki hubungan
darah dengan kita ataupun tidak.
Apakah
kita sudah menunaikan kewajiban kita terhadap mereka? Tanpa kita sadari, kita
sering menyakiti hati mereka, berkata dengan perkataan yang tidak semestinya.
Seringkali kita selalu bersu’udzon yang terlalu berlebihan yang membuat tali
persaudaraan kita renggang. Atau bahkan, banyak janji-janji kita yang yang
terbengkalai, dan akhirnya lupa untuk memenuhinya.
Apa
pernah terbesit sedikit saja kita memohon kepada Allah tentang kematian kita?
Ap mungkin kita itu lupa jika kita tidak akan pernah mati? Atau kita terlalu
sibuk dengan urusan dunia sehinnga tanpa sadar ajal sedang menunngu kita? Apa
kalian kira kita di hidup ini hanya untuk mengejar dunia? Dan pantaskah kita
sebagai pendosa bergembira di atas ini semua? Padahal kita tau jika semua yang
ada di dunia ini akan berakhir pada waktunya. Ya Allaaaah Igfirliiii....
Semua
akan hilang, dan semua hanya titipan, semuanya akan kembali padaNya. Ya Allaaah
akhiri hidup kami dengan husnul khotimah, dan pada saat keadaan kami
mencintaimu sedalam-dalamnya, dan akhirilah hidup kami ketika kami berbuat
kebaikan untuk agamaMu. Limpahkanlah hidayahmu kepada kami untuk menuju
syurgaMu.
Jadikan
dunia ini hanya ada digenggaman, dan akhiran ada didalam hati kita.
Sekrang,
buka mata kalian. Dan peluklah saudara kalian yang ada di samping kalian,
peluuuuk dengan erat, anggap saja mereka sebagai pewakil dari orangtua kita,
sodara kita, dan orang-orang yang berharga dalam hidup kita. kemudian jabat
tangan mereka, dan ucapkan “Terimaksih Allah sudah menghadirkan orang-orang
dalam hidupku, aku tau Engkau menciptakan sesuatu beserta alasan dan hikmahnya”
Bahan Renungan Diri
4/
5
Oleh
Tehansya dulesta