Sunday 27 January 2019

CONTOH ESAI HUBUNGAN OTOT DAN SISTEM OTOT DALAM KAITANNYA DENGAN GERAK || BIOLOGI



Esai ini merupakan tugas individu mata kuliah Struktur Perkembangan Hewan I. Dalam esai ini saya akan membahas hubungan otot dan sistem otot dalam kaitannya dengan gerak. otot dan sistem otot merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam kaitannya dengan gerak. Keduanya memiliki peranan yang saling melengkapi. Masalah-masalah yang muncul berkenaan dengan terjadinya suatu gerak yang dilakukan oleh hewan maupun pada manusia kerap kali disalah artikan dalam urutan sistem kerja nya suatu gerak yang dilakukan. sehingga perlu adanya penjelasan terkait hubungan dari kedua hal tersebut supaya dapat dijadikan sebagai pedoman ataupun acuan ketika hendak memahami materi tersebut lebih mendalam lagi. hal tersebut yang menuai perhatian saya dan timbul rasa keingintauan untuk mengetahui terkait bagaimanakah hubungan antara otot dan sistem otot dalam kaitannya dengan gerak yang dilakukan. Maka dari itu penulis, melalui tulisan ini akan mencoba memaparkan terkait hal tersebut. Esai ini akan menjelaskan bagaimana keduanya berkerja menghasilkan gerak. Sebelum ke inti pembahasan saya akan memaparkan terlebih dahulu definisi terkait otot dan sistem otot.
Pertama definisi otot, Otot adalah  alat gerak aktif. Otot tersusun atas dua macam elemen dasar, yaitu filamen aktin dan filamen miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot. Kumpulan serabut otot menyusun satu otot. Otot memiliki kemampuan berkontraksi. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Jika otot berkontraksi, tulang akan terangkat, jika otot relaksasi atau melemas, tulang akan kembali ke kedudukan semula. Dengan demikian, otot memiliki tiga karakter, diantaranya sebagai berikut. Yang pertama Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek. Otot menjadi lebih pendek dari ukuran semula jika otot sedang melakukan kegiatan. Kedua Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang. Otot menjadi lebih panjang dari ukuran semula. Dan yang terakhir Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula. Gerak yang terjadi pada tubuh dilakukan oleh otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot lurik ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia propris. Kumpulan serabut otot yang dibungkus oleh fasi propia dibungkus oleh selaput superfasialis. Kumpulan otot ini berbentuk kumparan dan terdiri dari beberapa bagian, yaitu: ventrikel (empal) dan urat otot (tendon). Ventrikel adalah bagian tengan yang menggembung, sedangkan urat otot adalah bagian kumpulan otot yang tersusun dari jaringan ikat. Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu rangsangan. Melainkan karena suatu rangsangan-rangsangan yang berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memperkuat rangsangan kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum. Tonus yang maksimum terus menerus disebut tetanus. 


Kedua definisi sistem otot, Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Sistem otot adalah jaringan luas otot dan jaringan saraf yang menyebar ke seluruh tubuh. Hal ini dikendalikan oleh sistem saraf pusat, yang mengirim berbagai macam sinyal untuk menjaga tubuh berjalan lancar. Ada lebih dari 650 otot aktif dalam tubuh manusia, dan sistem otot dapat terdiri dari hingga 40% dari berat seseorang. Sistem interkoneksi yang kompleks ini sangat penting bagi kehidupan manusia, tanpa itu, orang tidak bisa bergerak dan melakukan berbagai macam proses tubuh yang penting untuk menjaga tubuh berjalan dengan baik. Ada tiga jenis otot: sadar, tak sadar, dan jantung. Otot jantung, seperti yang Anda bayangkan, terletak di jantung, dan mereka adalah bentuk otot tak sadar. Otot-otot ini menjaga detak jantung, memastikan darah dipompa melalui tubuh. Mereka dikendalikan oleh sistem saraf otonom.

Otot tak sadar melapisi bagian organ internal tubuh, kontraktor dan rileks untuk mendorong berbagai zat ke seluruh tubuh. Otot-otot ini juga dikendalikan oleh sistem saraf otonom, yang mengirim berbagai macam sinyal untuk menjaga mereka bekerja dengan lancar. Otot tak sadar yang juga dikenal sebagai “otot polos,” dan mereka mengontrol hal-hal seperti perut, saluran pencernaan, saluran reproduksi, pernapasan, dan sebagainya. Ketika sinyal ke otot-otot ini terganggu, dapat menjadi bencana.

Otot memiliki hubungan yang sangat erat dengan sistem otot dalam keterkaitannya dengan gerak. Otot sebagai alat geraknya, Sedangkan sistem otot adalah jaringan luas otot dan jaringan saraf yang menyebar ke seluruh tubuh. yang kemudian akan di kendalikan oleh sistem saraf pusat, yang mengirim berbagai macam sinyal untuk melakukan suatu gerak. Hal tersebut sangatlah penting, tanpa itu, orang tidak bisa bergerak dan melakukan berbagai macam proses tubuh yang penting untuk menjaga tubuh berjalan dengan baik
Simpulan
Otot diartikan sebagai alat gerak aktif yang tersusun atas dua macam elemen dasar, yaitu filamen aktin dan filamen miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot. Kumpulan serabut otot menyusun satu otot. Otot memiliki kemampuan berkontraksi, Sementara sistem otot diartikan sebagai sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Dapat pula di artikan sebagai faktor pendukung terjadinya suatu gerak. Tulang-tulang dapat digerakkan karena adanya otot yang berkontraksi. Bagian otot yang berkontraksi sebenarnya adalah sel - sel otot. Otot berkontraksi karena pengaruh suatu rangsangan melalui saraf. Rangsangan yang tiba ke sel otot akan memengaruhi suatu zat (asetilkolin) yang peka terhadap rangsangan. Asetilkolin adalah zat pemindah rangsangan yang dihasilkan pada bagian ujung saraf. Adanya asetilkolin akan membebaskan ion kalsium yang berada di sel otot. Melalui proses tertentu, adanya ion kalsium menyebabkan protein otot, yaitu aktin dan miosin berikatan membentuk aktomiosin. Hal ini menyebabkan pemendekan sel otot sehingga terjadilah kontraksi. Setelah berkontraksi, ion kalsium masuk kembali ke dalam plasma sel, sehingga menyebabkan lepasnya pelekatan aktin dan miosin yang menyebabkan otot menjadi lemas. Keadaan ini disebut relaksasi.

Otot yang sedang berkontraksi menjadi besar, memendek, dan mengeras. Bila otot berkontraksi, maka tulang-tulang tempat otot melekat akan tertarik sehingga tulang turut bergerak. Adanya pergerakan tulang menyebabkan persendian bergerak pula. Jadi, gerak pada tubuh kita melibatkan kerja sama otot, sistem otot, tulang, sendi, dan  saraf.





Daftar Pustaka

Setiadi. (2007). Anatomi Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graham ilmu

Materisma. 2014. Penjelasan sistem gerak manusia, rangka,tulang,otot dan sendi .[Online]. [http://www.materisma.com/2014/09/penjelasan-sistem-gerak-manusia-rangka-tulang-otot-sendi.html]. [Diakses 18 Januari 2018]





Untuk versi dokument bisa di download disini





Artikel Terkait

CONTOH ESAI HUBUNGAN OTOT DAN SISTEM OTOT DALAM KAITANNYA DENGAN GERAK || BIOLOGI
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email