BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Mikroorganisme merupakan suatu makhluk
hidup mikroskopik. Artinya bahwa mikroorganisme tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang, melainkan harus menggunalakan alat tertentu yang disebut dengan
mikroskop. Mikroorganisme ini terdiri dari berbagai kelompok jasad renik yang
terdiri atas satu sel. Setiap sel tunggal mikroorganisme dapat melakukan
aktivitas kehidupan seperti pertumbuhan, menghasilkan energi, bahkan berkembang
biak. Mikroorganisme ini hampir terdapat disemua tempat dalam lingkungan hidup
manusia, misalnya mereka terdapat di dalam tanah, di lingkungan akuatik atau
aur, di udara bahkan di dalam makanan karena mikroorganisme tersebut dapat
masuk secara alami.
Berbagai spesimen tanah atau air
mengandung bermacam-macam spesies yang dapat dikategorikan sebagai
mikroorganisme yang hidup dalam tempat tersebut seperti protozoa, alga, bakteri
dan virus. Baik secara langsung atau tidak langsung, bahan buangan dari manusia
dan hewan bahkan jaringan tumbuh-tumbuhan dibuang atau terkubur didalam tanah
yang jika lama kelamaan akan berubah menjadi komponen organik dan beberapa
anorganik tanah. Tentunya hal tersebut akan memberikan perubahan-perubahan pada
keadaan tanah. Begitu juga dengan di air, dengan adanya berbagai mikrooganisme
dapat mengakibatkan adanya perubahan pada lingkungan air misalnya, air berubah
warna dan berbau.
Oleh karena itu, dengan adanya
perubahan-perubahan tersebut tentunya ada peran-peran tertentu yang di lakukan mikroorganisme yang dapat
mengakibatkan suatu keadaan tersebut mengalami perubahan, baik itu peran yang
menguntungkan maupun peran yang merugikan.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dipaparkan maka rumusan masalahnya yaitu:
1.
Apa itu mikroorganisme tanah?
2.
Apa peranan mikroorganisme tanah?
3.
Apa itu mikroorganisme air?
4.
Apa peranan mikroorganisme tanah?
1.3
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini
yaitu sebagai berikut.
1.
Untuk mengetahui
mikroorganisme tanah
2.
Untuk memaparkan
peranan mikroorganisme tanah
3.
Untuk mengetahui
mikroorganisme air
4.
Untuk memaparkan
peranan mikroorganisme air
1.4
Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini
yaitu dapat dijadikan sebagai sumber referensi serta untuk menambah wawasan
pembaca mengenai mikroorganisme tanah dan
mikroorganisme air beserta peranannya.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1.
Mikroorganisme
Tanah
Tanah merupakan campuran kompleks
dengan komposisi sebagai berikut:
Ø Materi Anorganik (45 %) : Si, Al, Fe, Ca, Mg,
K, Na, P, dan lain-lain.
Ø Materi Organik (5 %) : Karbohidrat, Protein,
Lipid, dan lain-lain.
Ø Air (25 %) dan Udara (25 %)þ
Ø Organisme : Vertebrata, Invertebrata, Mikroba
Mikroorganisme
tanah kelimpahannya bervariasi untuk setiap kedalamam tertentu, seperti yang terlihat
pada table di bawah ini.
Data kandungan mikroba
tanah kebun (per gram) menurut kedalaman
Kedalaman
(cm)
|
Bakteri
|
Actini-mycetes
|
Jamur
|
Alga
|
3-8
|
9.750.000
|
2.080.000
|
119.000
|
25.000
|
20-25
|
2.179.000
|
245.000
|
50.000
|
5.000
|
35-40
|
570.000
|
49.000
|
14.000
|
500
|
65-75
|
11.000
|
5.000
|
6.000
|
100
|
135-134
|
1.400
|
-
|
3.000
|
-
|
Mikroorganisme
tanah dapat menguraikan zat beracun yang berasal dari polusi. Hal ini menjadi
dasar bioremediasi, yaitu penggunaan mikroorganisme untuk mendetoksifikasi dan
menguraikan zat berbahaya dalam lingkungan atau setruktur tanah. struktur
tanah, kandungan gizi, ketersediaan hara, dan menahan kapasitas air semuanya
dipengaruhi oleh, atau tergantung pada, mikroorganisme tanah. Semua
mikroorganisme tersebut adalah biota tanah yang berfungsi di ekosistem bawah
tanah di akar tumbuhan dan sampah sebagai sumber makanan. Peranan utama
mikroorganisme tanah sangat besar dalam kesuburan tanah , baik dilihat dari
fisika, biologi atau kimianya.
2.2. Peran Mikroorganisme Tanah
Mikoorganisme tanah
mempunyai beberapa peranan dalam kehidupan, diantaranya yaitu peranan yang
menguntungkan dan peranan yang merugikan.
A. Peranan
yang menguntungkan
1.
Dekomposisi bahan organik, dalam hal ini bahan
organik dihancurkan, unsur hara yang terikat di bebaskan sedangkan asam organik
yang dihasilkan melarutkan mineral.
2. Transformasi anorganik membentuk senyawa
amonium dan nitrat yang dibutuhkan oleh tanaman, mangan(Mn) dan besi (Fe)
dioksidasi menjadi bentuk yang tidak larut sehingga tidak meracuni tanaman.
3. Mikoriza, meningkatkan serapan air dan hara tanaman
terutama fosfor. mikro organisme ini merupakan fungi yang hidup baik di dalam
akar ataupun permukaan akar tanaman, dan bertindak sebagai rambut-rambut akar
dalam tanah. Akar-akar yang dikoloni oleh mikoriza menghasilkan hormon dan
antibiotik, yang akan meningkatkan pertumbuhan akar dan memberikan penekanan
terhadap penyakit tanaman. Manfaat Fungi dari asosiasi tanaman dengan mengambil
hara dan karbohidrat dari akar tanaman dimana mereka hidup di dalamnya
4. Fiksasi atau pengikatan nitrogen dari
udara, pengikatan nirogen dari udara hanya bisa dilakukan bila ada mikro
organisme tanahnya. Unsur –unsur yang dapat mengalami siklus adalah :
a.
Siklus Karbon
Terjadinya proses timbal
balik antara daur ulang resirasi dan fotosintesis yang bertanggung jawab atas
terjadinya perubahan dan pergerakan utama karbon. Menurunya fotosintesis dapat
mempengaruhi naik atau turunnya suatu gas CO2 dan O2 yang ada diatmosir secara
musiman. Silkus karbon sangat dipengaruhi oleh oksigen dan fotosintesis. Daur
karbon berada di empat tempat yaitu Geosfer atau didalam bumi, hidrosfer atau
diair, Atmosfer atau diudara, dan Biosfer atau didalam makhluk hidup.
Pada siklus karbon,
mikroorganisme mengubah sisa-sisa jasad tumbuhan dan hewan menjadi karbon dioksida
dan bahan organik tanah yang disebut humus. Humus meningkatkan kapasitas tanah
untuk menampung air, menyediakan nutrisi bagi tumbuhan, dan mendukung
pembentukan tanah.
Tahap pertama dalam
siklus karbon (fotosintesis) CO bergabung didalm senyawa-senyawa organic oleh
jasad fotoautrotrof seperti tumbuhan hijau, algae, dan bakteri. Tahap
berikutnya pada siklus ini, kemoautotrof yang menggunakan senyawa-senyawa
organic. Hewan-hewan memakan jasad fotoautotrof terutama tumbuhan hijau dan
binatang lain, sehingga dengan peristiwa makan memakan inilah terjadi transfer
karbon dioksida dari jasad yang satu ke jasad yang lain. Bakteri yang berperan
dalam siklus ini yaitu Metylococcus
yang mengoksidasi metan menjadi karbon.
b.
Siklus Nitrogen
Nitrogen merupakan salah
satu unsur yang diperlukan oleh semua jasad hidup untuk sintesis protein ,asam
nukleat dan senyawa-senyawa lain yang mengandung nitrogen. Atmosfer bumi
mengandung 80 % N2. Atmosfir di atas setiap acre tanah- tanah subur
diperkirakan mengandung lebih dari 30.000 ton N. Pengaruh –pengaruh kimia dan
fisik yang terjadi didalam tanah ,air dan udara bersama –sama dengan kegiatan
mikroorganisme tertentu adalah fakto- faktor penting dalam pengubahan nitrogen
menjadi bentuk yang siap pakai.Hampir semua nitrogen yang terdapat didalam
tanah berada dalam molekul-molekul
organik terutama dalam molekul-molekul protein.Gugus amin pada asam
amino dapat terputus oleh peristiwa deaminasi sehingga terbentuk amonia.Proses
terjadinya amonia dinamakan amonifikasi.
Urutan
reaksi-reaksi berikutnya didalam siklus nitrogen melibatkan oksida ion-ion
amonium menjadi nitrat.Proses terjadinya ion-ion nitrat ini,dinamakan
nitrifikasi. Didalam tanah terdapat bakteri autotrofik penambat nitrogen
seperti Nitrosomonas dan Nitrobacter Nitrosoma mengoksidasi amonia
menjadi nitrit :
NH4 ---> NO2
Ion
amonium
Nitrit
Piada
tahap kedua,Nitrobacter mengoksidasi nitrat menjadi :
NO2
-----> Nitrobacter NO3
Nitrit
Nitrat
Nitrogen
yang terdapat di udara (atmosfir) bisa bertambah dan berkurang.Hilangnya
nitrogen dari siklus melibatkan proses yang dikenal sebagai denitrifikasi yaitu suatu proses pengubahan molekul-molekul
nitrat menjadi nitrogen gas dan dapat di tulis sebagai berikut :
-->NO3
+ NO2 N2O +
N2
Nitrat Nitrit Nitrogen oksidasi
Selama
proses akhir dari siklus nitrogen,ternyata bahwa nitrogen di ubah menjadi
amonia ,dimana prosesnya fiksasi nitrogen .Fiksasi nitrogen dapat dilakukan
oleh 2 tipe jasad hidup yaitu nonsimbiotik dan simbiotik .Bakteri mengikat
nitrogen yang nonsimbiotis terutama terdapat dalam rizosfir yaitu suatu daerah
atau area dimana tanah dan akar-akar tumbuhan ‘berhubungan’ seperti pada
rumput.Azotobacter merupakan bakteri
aerob yang nonsimbiotik dapat mengikat nitrogen.Jasad-jasad yang aerob ini
dapat melindungi enzim-enzim nitrogenese terhadap oksigen. Mikroorganisme yang
berperan dalam proses fiksasi nitrogen ada yang bersimbiosis ada yang tidak.
-
Tidak bersimbiosis : Azotobacter, Beijerinckia, Clostridium, Klebsiella,
Enterobacter, Bacillus,
Rhodospirillum, Chlorobium, Cyanobacteria, populasi
tertinggi
ditemukan di Rizosfir.
-
Bersimbiosis, dapat dibedakan simbiosis
antara :
1)
Mikroorganisme dengan selain Leguminoseae
a. Cyanobacteria (Blue Green Algae) dengan
paku : Anabaena azolla hidup pada
rongga udara daun
paku air Azolla pinnata.
b. Anabaena cycadae pada akar Cycas (pakis).
c. Nostoc spp. Pada akar karang cemara laut
(Cassuarina equisetifolia).
d. Lichens : Cyanobacteria dengan jamur.
2). Mikroorganisme dengan
Leguminoseae
Rhizobiumleguminosarum, Rhizobium phaseoli,
Rhizobium trifolii, dan Bradyrhizobium. Adahubungan spesifik
antara species mikroba dengan Species tanaman leguminoseae,
contoh : R. trifolii dengan white Clover (Trifolium spp.).
Proses Pembentukan
Nodul sebagai berikut :
a. Di
sekitar rambut akar berkumpul Rhizobium,
menyebabkan bulu akarmensekresikan triftofan. Triftofan oleh Rhizobium diubah menjadi indol asetat.
b. Adanya
indol asetat menyebabkan bulu akar mengkerut. Bakteri dapatmenghasilkan enzim
yang dapat melarutkan pektat yang terdapat dalam fibril(selulosa), menyebabkan
dinding bulu akar menjadi tipis.
c. Rhizobium
akibat adanya kelarutan pektat kemudian berubah menjadi bulat dankecil-kecil
dan dapat bergerak menembus dinding bulu akar.
d. Di
dalam bulu akar bakteri memperbanyak diri, kemudian memasuki bagian akar
membentuk benang infeksi,
sehingga koloni bakteri didapatkan pada setiap sel
akar. Rhizobium membentuk bakteroid dalam sel
akar tumbuhan.
e. Selanjutnya
sel-sel tumbuhan dan bakteri melakukan pembelahan terbentuk nodul akar yang
matang/dewasa.
c.
Siklus Sulfur
Mikroorganisme berperan
penting dalam proses daur ulang sulfur,fosfor, besi dan banyak mikronutrien
lainnya. Sulfur merupakan nutrient tumbuhan yang penting dan dapat ditemukan
dalam beberapa bentuk misalnya, SO4 dan H2S. Pengubahan sulfur dari sulfur
oksidasi menjadi bentuk lain didalam, biasanya disebabkan oleh kegiatan
mikroorganisme yaitu melalui proses reduksi sulfat dan oksidasi sulfur.
d.
Siklus Karbondioksida
Karbon yang terdapat dalam senyawa organik berasal
dari senyawa karbondioksida yang disintesis melalui proses fotosintesis. CO2
diatmosfir akan diambil oleh oleh tumbuhan yang mempunyai klorofil dan bakteri
kemosintetik untuk bahan mentah biosintetik sehingga terbentuk senyawa-senyawa
organik.
5.
Mikroorganisme Pemantap Agregat
Stabilitas agregat pada
umumnya meningkat dengan makin banyaknya jumlah mikroorganisme (Lynch,1987).
Hal ini dapat dilihat dari penambahan jumlah bakteri (Azotobacter chroococcum
dan Pseudomonas sp.) dan ragi (Lypomyces starkeyi) yang ternyata meningkatkan
stabilitas agregat terhadap kekuatan air. Sebaliknya tanah yang ditambah jenis
jamur (Mucor hiemalis) menunjukkan hasil yang berbeda. Berbeda dengan kasus
jamur , dengan adanya jamur perekatan ini tidak terjadi, karena hifa jamur akan
menghalangi kontak antara partikel tanah dengan bakteri disekelilingnya. Namun
dalam kondisi yang lain, hifa jamur dapat melindungi agregat primer yang
dibentuk oleh perekatan bakteri untuk membentuk agregat sekunder. Di alam,bahan
perekat yang dijumpai jarang yang berupa mikroorganisme saja, tetapi umumnya
berkombinasi dengan ikatan asam organik (Hillel, 1982).
6.
Mikroorganisme Pendorong Serapan Hara
Pemanfaatan
mikroorganisme tanah untuk meningkatkan efisiensi serapan hara oleh akar
tanaman pada umumnya melalui peningkatan kelarutan unsur hara yang dibutuhkan
tanaman baik yang berasal dari pupuk maupun yang berasal dari mineral tanah dan
atau peningkatan kemampuan akar menyerap hara. Hal ini berkaitan dengan bakteri
pelarut hara dan yang berkaitan dengan jamur mikoriza. Pseudomonas sp. dan
Bacillus sp. adalah jenis bakteri yang mampu meningkatkan kelarutan fosfat
dalam tanah. Namun menurut Lynch (1983) jenis yang pertama mampu mengakumulasi
nitrit, sehingga dapat meracuni tanaman. Pseudomonas fluorescens-putida mampu
membentuk koloni di rhizosfer dengan cepat sehingga dapat meningkatkan hasil
kentang, bit gula dan lobak sebanyak 144 %. Pada tanaman kedelai kombinasi
antara Pseudomonas putida dan Azospirillum sp. meningkatkan serapan N dan P.
Pemberian bakteri pelarut fosfat juga meningkatkan laju pertumbuhan bibit
lamtoro, meningkatkan ketersediaan fosfat pada tanah ber pH tinggi >7 dan
kadar P tanah tersedia tinggi (95 ppm).
B. Peran
Mikroorganisme Tanah yang Merugikan
1.
Patogen pada manusia dan hewan :
- Salmonella
-
Bacillus anthracis
: antrax, bertahan 10 tahun, endospora.
-
Clostridium tetani, C. botulinum, C. perfringens : habitat normal di tanah,
masuk melalui makanan atau luka
tumbuh toksin, endospora.
2. Patogen pada tumbuhan :
-
Fungi : paling banyak, dapat tumbuh pada kelembaban yang rendah
Contoh
: rebah kecambah dan busuk akar (Rhizoctonia
solani), penyakit karat daun disebabkan oleh jamur karat (Uredinales)
-
Bakteri : menyerang akar
2.3
Mikroorganisme
Air
Air
merupakan materi penting dalam kehidupan. Semua makhluk hidup membutuhkan air.
Misalnya sel hidup, baik hewan maupun tumbuhan, sebagian besar tersusun oleh
air, yaitulebih dari 75% isi sel tumbuhan atau lebih dari 67% isi sel hewan.
Dari sejumlah 40 juta milkubikair yang berada di permukaan dan di dalam tanah,
ternyata tidak lebih dari 0,5% (0,2 jutamil-kubik) yang secara langsung dapat digunakan
untuk kepentingan manusia. Karena darijumlah 40 juta mil-kubik, 97% terdiri
dari air laut dan jenis air lain yang berkadar-garam tinggi,2,5% berbentuk
salju dan es-abadi yang dalam keadaan mencair baru dapat dipergunakan
secaralangsung oleh manusia.
Mikrobiologi
air mengacu pada study tentang mikroorganisme yang hidup di air, atau pendatang
dari suatu habitat lain. Seperti umumnya di dalam habitat atau tempat hidup
lainnya, kelompok yang didapatkan hidup di air terdiri dari bakteri, fungi, mikroalga,
virus dan protozoa. Secara umum mikroorganisme yang terdapat di air adalah: bakteri, alga biru-hijau, fungi, mikroalgae,
virus, protozoa.
Peran
mikroorganisme sangat penting dalam siklus kehidupan air. Kontribusi
mikroorganisme ini mampu menguraikan bahan-bahan organik dan mempercepat
kemungkinan kembalinya unsur-unsur anorganik penting ke dalam siklus zat
organik baru. Mikroba dalam air ada yang menguntungkan dan ada yang
merugikan.
2.4
Peranan
Mikroorganisme Air
Peranan mikroorganisme
air dapat berupa peranan yang menguntungkan dan peranan yang merugikan.
A.
Peranan Mikroorganisme yang menguntungkan
1.
Banyak plankton, baik yang terdiri dari
plankton-tumbuhan (fitoplankton) ataupun plankton-hewan (zooplankton),
merupakan makanan utama ikan-ikan kecil. Sehingga kehadirannya merupakan tanda
kesuburan kolam ikan misalnya, untuk perikanan. Ini misalnya untuk jenis-jenis
microalgae yaitu Chlorella, Scenedesmus,
Hydrodiction, Pinnularia, Sinedra, dan sebagainya.
2.
Banyak jenis bakteri atau fungi di dalam
badan air berlaku sebagai jasad decomposer. Artinya jasad tersebut mempunyai
kemampuan untuk mengurai atau merombak senyawa yang berada (masuk) ke dalam
badan air. Sehingga kehadirannya telah dimanfaatkan di dalam rangka pengolahan
buangan di dalam air secara biologis.
3.
Pada umumnya microalgae mempunyai
klorofil, sehingga dapat melakukan proses fotosintesis dengan menghasilkan
oksigen. Di dalam air, kegiatan fotosintesis tersebut akan menambah jumlah
(kadar) oksigen di dalamnya, sehingga nilai kelarutan oksigen (umumnya disebut
DO atau dissolved oxygen) akan naik
atau bertambah.
4.
Kehadiran hasil uraian senyawa hasil
rombakan bakteri atau fungi, ternyata digunakan atau dimanfaatkan oleh
jasad-jasad lain, antara lain oleh microalgae, oleh bakteri atau fungi sendiri.
Sehingga dalam masalah ini jasad-jasad pengguna tersebut dinamakan consumer
atau jasad pemakai. Tanpa adanya jasad pemakai, kemungkinan besar penimbunan
(akumulasi) hasil uraian tersebut dapat mengakibatkan keracunan terhdap jasad
lain, khususnya ikan.
5.
Penggunaan Bakteri dalam Menguraikan
Detergen
Alkil benzil sulfonat (ABS) adalah
komponen detergen, yang merupakan zat aktif yang dapat menurunkan tegangan muka
sehingga dapat digunakan sebagai pembersih. ABS mempunyai Na-sulfonat polar dan
ujung alkil non-polar. Pada proses pencucian, ujung polar ini menghadap ke
kotoran (lemak) dan ujung polarnya menghadap ke luar (ke-air). Bagian alkil
dari ABS ada yang linier dan non-linier (bercabang). Bagian yang bercabang
ABS-nya lebih kuat dan berbusa, tetapi lebih sukar terurai sehingga menyebabkan
badan air berbuih. Sulitnya peruraian ini disebabkan karena atom C tersier
memblokir beta-oksidasi pada alkil. Hal ini dapat dihindari apabila ABS
mempunyai alkil yang linier. Namun ada beberapa bakteri yang dapat menguraikan
ABS meskipun memakan waktu yang cukup lama. Bakteri pengurai deterjen antara
lain Basilus subtilus, Vibrio coma,
Pseudomonas aeruginosa, dan Escherichia
coli.
B. Peran
Mikroorganisme Air yang Merugikan
Yang paling dikhawatirkan adalah
kalau di dalam badan air terdapat jasad-jasad mikro penyebab penyakit, seperti:
1.
Salmonella penyebab penyakit tifus adalah bakteri gram
negatif berbentuk batang, tidak membentuk spora namun bersifat patogen, baik
pada manusia ataupun hewan. Dapat menyebabkan demam typhoid (typoid fever).
Sebenarnya penyakit demam typoid dapat dipindahkan dengan perantara makanan
yang terkontaminasi dan dengan kontak langsung dengan si penderita. Namun yang
paling umum sebagai fakta penyebab adalah air. Air dapat terkontaminasi oleh bakteri
ini karena kesalahan metode pemurnian air atau kontaminasi silang (Cros
contaminant) antara pipa air dengan saluran air limbah (Tarigan, 1988).
2.
Leptospira merupakan bakteri berbentuk spiral dan
lentur yang merupakan penyebab penyakit leptosporosis. Penyakit ini merupakan
penyakit zoonosis atau penyakit hewan yang bisa berpindah ke manusia. Pada
umumnya penyebaran bakteri ini adalah pada saat banjir.
3.
Kelompok bakteri besi (contoh, Crenothrix dan
Sphaerotilus) yang mampu mengoksidasi senyawa besi (II) menjadi besi (III).
Akibat kehadiran mikroorganisme tersebut, air sering mengalami perubahan warna
kalau disimpan lama yaitu berwarna kehitam-hitaman, kecoklat-coklatan, dan
lain-lain.
4.
Kelompok bakteri belerang (contoh, Chromatium dan
Thiobacillus) yang mampu mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S.
Akibatnya kalau air disimpan lama akan tercium bau busuk
5.
Kelompok mikroalga (misalnya yang termasuk kelompok
mikroalga hijaubiru, biru, dan kersik), sehingga jika air disimpan lama di
dalamnya akan nampak kelompok mikroorganisme yang berwarna hijau, biru atau
kekuningkuningan, tergantung dominasi mikroalga yang terdapat dalam air serta
lingkungan yang mempengaruhinya. Suatu proses yang sering terjadi di danau atau
kolam seluruh permukaan airnya ditumbuhi oleh pertumbuhan massa alga yang
sangat banyak (blooming). Blooming menyebabkan perairan berwarna, ada
endapan, dan bau amis, disebabkan oleh meningkatnya pertumbuhan mikroalga (Anabaena flos-aquae dan Microcystis aerugynosa). Dalam keadaan blooming
sering terjadi :
•
Ikan mati disebabkan jenis-jenis mikroalga yang
terdapat di dalam air menghasilkan toksin yang dapat meracuni ikan
•
Korosi/pengkaratan terhadap logam karena di dalam
massa mikroalga didapatkan pula bakteri besi atau belerang penghasil asam yang
korosif
•
Kekurangan oksigen karena mikroalga yang menutupi
permukaan kolam sehingga menyebabkan ikan mati
6.
Lebih jauh lagi akibat kehadiran kelompok bakteri dan
mikroalga dalam air, dapat mendatangkan kerugian. Kehadiran kelompok bakteri
dan mikroalga tersebut di dalam air, dapat menyebabkan terjadinya penurunan
turbiditas dan hambatan aliran, karena kelompok bakteri besi dan belerang dapat
membentuk serat atau lendir. Akibat lainnya adalah terjadinya proses korosi
(pengkaratan) terhadap benda-benda logam yang berada di dalamnya, menjadi bau,
berubah warna, dan sebagainya.
7.
Shigella dysentriae adalah basil gram negatif, tidak
bergerak. Bakteri ini menyebabkan penyakit disentri (mejan). Spesies lain
seperti S. sonnei dan S. paradysentriae juga menyebabkan penyakit disentri
(Dwijoseputro, 1976).
8.
Escherichia coli adalah bakteri gram negatif berbentuk
batang yang tidak membentuk spora dan merupakan flora normal di dalam usus.
E.coli termasuk bakteri komensal yang umumnya bukan patogen penyebab penyakit
namun bilamana jummlahnya melampaui normal maka dapat pula menyebabkan
penyakit. E. coli merupakan salah satu bakteri coliform.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang
telah dipaparkan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1.
Mikroorganisme tanah merupakan Semua
mikroorganisme berupa biota tanah yang
berfungsi di ekosistem bawah tanah di akar tumbuhan dan sampah sebagai sumber
makanan. Peranan utama mikroorganisme tanah sangat besar dalam kesuburan tanah
, baik dilihat dari fisika, biologi atau kimianya.
2.
Peranan mikroorganisme tanah ada peranan
yang menguntungkan misalnya dekomposisi organik, mikoriza, fiksasi nitrogen dan
yang lainnya, dan ada juga peranan yang merugikan seperti patogen pada manusia,
hewan dan tumbuhan.
3.
Mikroorganisme air merupakan mikrobiologi
air mengacu pada study tentang mikroorganisme yang hidup di air, atau pendatang
dari suatu habitat lain.
4.
Peranan mikroorganisme air ada peranan yang
menguntungkan seperti banyaknya fitoplankton dan zooplankton dapat menyebabkan
kesuburuan kolam, penggunaan bakteri dalam menguraikan detergen, dan yang
lainnya. Selain itu ada juga peranan mikroorganisme air yang merugikan seperti
kelompok bakteri besi (contoh, Crenothrix dan Sphaerotilus) yang mampu
mengoksidasi senyawa besi (II) menjadi besi (III). Akibat kehadiran
mikroorganisme tersebut, air sering mengalami perubahan warna kalau disimpan
lama yaitu berwarna kehitam-hitaman, kecoklat-coklatan, dan lain-lain.
3.2.
Saran
Semoga dengan di buatnya makalah ini dapat
menambah wawasan pembaca mengenai peranan mikroorganisme tanah dan air.
MAKALAH PERANAN MIKROORGANISME TANAH DAN AIR
4/
5
Oleh
Tehansya dulesta