Apa itu kultur jaringan ?
Pengertian kultur jaringan – Kultur jaringan berasal dari 2 kata
yaitu kultur artinya budidaya dan jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki
fungsi yang sama. Jadi kalau kuta artikan maka kultur jaringan adalah
pembudidayaan tanaman untuk memperoleh tanaman yang bari dengan ciri khas dan
sifat yang sama dengan induknya. Secara umum kultur jaringan adalah proses
memelihara dan menumbuhkan bagian organ tanaman seperti embrio, bunga maupun
tunasnya pada kondisi aseptik.
Apa sih manfaat dari kultur jaringan
Manfaat
kultur jaringan cukup banyak oleh karena itu teknik kultur jaringan mulau
berkembang dengan pesat. Berikut ini beberapa manfaat dari kultur jaringan :
1. Dapat
menghasilkan tanaman baru yang bebas dari penyakit.
2. Dapat
dilakukan proses perbanyakan tanaman dengan lebih cepat.
3. Proses
pembuatan bibit tidak terkendala musim karena dapat dilakukan sepanjang tahun.
4. Pembuatan
bibit dapat dilakukan dengan lebih cepat dan lebih banyak.
5. Tanaman
yang dihasilkan akan memiliki sifat unggul
6. Dapat
membantu memperbanyak tanaman yang sudah langka dengan cepat dan mudah
Teknik
kultur jaringan menggunakan cara vegetatif dalam memperbanyak suatu jenis
tanaman. Proses mengkkultur seuatu sel maupun jaringan tanaman disebut aseptic
(in vitro) dimana sel yang telah diambil untuk di pelihara pada seuatu medium
padat atau cair dalam kondisi streril. Setelah sel berada pada kondisi yang
cocok untuk pertumbuhannya maka sel itu akan mengalami poliferasi sampai
terbentuk kalus. Kalus yang telah terbentuk selanjutnya dipindahkan ke medium
diferensiasi yang cocok agar terbentuk tanaman kecil yang sudah lengkap,
tanaman ini disebut planlet.
Teknik
kultur jaringan ini memungkinkan untuk menghasilkan banyak tanaman dalam jumlah
besar yang berasal dari 1 irisan tanaman saja.
Teknik mengkultur
jaringan ini berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Schleiden dimana sebuah
sel bersifat autonom dan totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan yang
dimiliki oleh sel tumbuhan ketika dipindahkan pada lingkungan yang sesuai maka
ia akan tumbuh menjadi sebuah tanaman yang sempurna sama dengan induknya.
Teknik
kultur jaringan kelihatannya mudah dilakukan namun ini hanya akan berhasil jika
telah memenuhi syarat – syarat sebagai berikut :
1. Jaringan
yang akan digunakan masih aktif dan dapat melakukan pertumbuhan dan
perkembangan jaringan selanjutnya.
2. Jaringan
yang digunakan bersal dari bagian daun, tunas, kuncup, ujung batang, akar,
umbi.
3. Jaringan
yang diambil dari bagian tanaman yang masih muda, ciri - ciri yang dapat
dirasakan adalah bagian tersebut sangat lunak ketika ditusuk pisau,
4. Faktor
medium juga bisa mempengaruhi keberhasilan kultur jaringan dimana medium harus
di kontrol keadaan aseptik, serta pengaturan udara yang baik.
5.Khusus
bila anda menggunakan biji maka harus memperhatikan kemasakan embrio,
temperatur, dormansi dan waktu imbibisi.
Media kultur
jaringan dibedakan menjadi 2 jenis yaitu media padat dan media cair.
Media padat
biasanya terbuat dari padatan gel agar namun sebelumnya telah dicampurkan
nutrisi dengan agar.
Adapun media
cair dibuat dengan melarutkan nutrisi pada air. Komposisi media dapat
berbeda – beda yang berdampak tidak sama pada hasil pertumbuhan maupun
perkembangan jaringan.
Pada media
MS, tidak ada zat pengatur tumbuh (ZPT) sehingga ZPT dimasukkan pada media
eksogen. ZPT ini sangat berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan.
Pemberian
hormon tumbuh atau ZPT pada jaringan parenkim dapat membuat jaringan ini
kembali menjadi merismatik dan berkembang menjadi jaringan adventif tempat
pucuk, akar dan tunas atau daun pada tempat yang tidak seharusnya. Pada proses
ini disebut diferensiasi.
Adapun cara
memperbanyak tanaman invitro dilakukan dengan 3 langlah yairu :
1. Dengan
cara memperbanyak tunas dari mata tunas apikal.
2. Dengan
cara embriogenesis somatik yang terjadi secara langsung ataupun melalui tahap
pembentukan tunas.
3. Dengan
melalui pembentukan tunas adventif.
Berikut ini
2 Tipe jaringan yang bisa digunakan untuk mengerjakan kultur jaringan adalah
sebagai berikut :
1. Jaringan
muda yang belum pernah mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah sehingga
jaringan ini dapat melakukan regenerasi yang tinggi. Letak jaringan tipe ini
ada di tunas apikal, tunas aksiler, ujung akar, kambium, dan tepi daun.
2. Jaringan
parenkima adalah jaringan yang menyusun tanaman muda dan sudah berdiferensiasi
dan menjalankan fungsinya. Contoh jaringan ini bisa kita temukan pada daun yang
sudah berfotosintesis maupun akar dan batang yang berperan sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan.
Contoh kultur jaringan
Contoh
kultur jaringan mungkin sudah banyak di lakukan pada tanaman namun tidak mudah
membedakan tanaman hasil kultur jaringan dengan yang bukan. Berikut ini daftar
tanaman yang sudah pernah berhasil dilakukan kultur jaringan.
Jati mas
Kelapa
sawit,
Anggrek
cattleya
Macam –macam kultur jaringan
Macam –
macam kultur jaringan dibedakan berdasarkan bagian tubuh tumbuhan yang
digunakan utnuk kultur. Berikut ini 6 macam kultur jaringan yang dapat
dilakukan :
1. Kultur
embrio, adalah kultur jaringan yang menggunakan embrio sebagai bahan kultur
jaringan.
2. Kultur
anter adalah jenis kultur yang menggunakan kepala sari tumbuhan untuk
memperbanyak spesiesnya.
3. Kultur
meristem adalah proses kultur jaringan yang menggunakan bagian tumbuhan yang
masih muda baik uitu akar, batang daun maupun batang.
4. Kultur
kloroplas adalah perbanyakan tanaman menggunakan klorofil agar didapatkan
individu baru.
5.kultur
polen adalah perbanyak tanaman dengan memanfaatkan serbuk sari.
6. Kultur
protoplas adalah perbanyakan tanaman menggunakan jaringan hayati dari tanaman.
Demikianlah
pembahasan mengenai materi kultur jaringan ,dan jika hendak ada yang mau
ditanyakan silahkan di komentar ya : ) salam para penyuka biologi 😁🤞
Artikel biologi kultur jaringan
4/
5
Oleh
Tehansya dulesta