Halaman ini menggambarkan reaksi
dari unsur-unsur periode 3 dari natrium hingga argon dengan air, oksigen dan
klor.
Reaksi
dengan Air
Natrium
Natrium mengalami reaksi yang sangat
eksoterm dengan air dingin menghasilkan hidrogen dan larutan NaOH yang tak
berwarna.
Magnesium
Magnesium mengalami reaksi yang
sangat lambat dengan air dingin, tetapi terbakar dalam uap air. Lempeng
magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke dalam air dingin akhirnya akan
tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan mengapungkan lempeng magnesium
ke permukaan. Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai lapisan pada
lempengan magnesium dan ini cenderung akan menghentikan reaksi.
Magnesium terbakar dalam uap air
dengan nyala putih yang khas membentuk magnesium oksida dan hidrogen.
Aluminium
Serbuk alumunium dipanaskan dalam
uap air menghasilkan hidrogen dan alumunium oksida. Reaksinya berlangsung
relatif lambat karena adanya lapisan alumunium oksida pada logamnya, membentuk
oksida yang lebih banyak selama reaksi.
Silicon
Terdapat beberapa perbedaan dalam
beberapa buku atau web mengenai bagaimana reaksi silikon dengan air atau uap
air. Sebenarnya hal ini tergantung pada silikon yang digunakan.
Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti logam hampir tidak reaktif.
Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.
Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti logam hampir tidak reaktif.
Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.
Tapi juga mungkin untuk membuatnya
menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan bereaksi dengan air dingin
menghasilkan produk yang sama.
Fosfor dan
sulfur
Fosfor dan sulfur tidak bereaksi
dengan air.
Klor
Klor dapat larut dalam air untuk beberapa
tingkat membentuk larutan berwarna bijau. Terjadi reaksi reversibel (dapat
balik) menghasilkan asam klorida dan asam hipoklorit.
Aluminium
Alumunium akan terbakar dalam
oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya lapisan oksidanya yang kuat pada alumunium
cenderung menghambat reaksi.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
Silikon
Silikon akan terbakar dalam oksigen
jika dipanaskan cukup kuat. Dihasilkan silikon dioksida.
Fosfor
Fosfor putih secara spontan
menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih dan menghasilkan asap putih
campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida.
Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih, produk yang
Proporsinya bergantung pada jumlah oksigen yang tersedia. Dengan oksigen berlebih, produk yang
dihasilkan hampir semuanya berupa fosfor (V) oksida.
Untuk fosfor (III) oksida:
Untuk fosfor (V) oksida:
Sulfur
Sulfur terbakar di udara atau
oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat. Ini menghasilkan gas
sulfur dioksida yang tak berwarna.
Klor dan
Argon
Walaupun memiliki beberapa oksida,
klor tidak langsung bereaksi dengan oksigen. Argon juga tidak bereaksi dengan
oksigen.
Reaksi
dengan Klor
Natrium
Natrium terbakar dalam klor dengan nyala
jingga menyala. Padatan NaCl akan terbentuk.
Magnesium
Magnesium terbakar dengan nyala
putih yang kuat menghasilkan magnesium klorida.
Aluminium
Alumunium seringkali bereaksi dengan
klor dengan melewatkan klor kering di atas alumunium foil yang dipanaskan
sepanjang tabung. Alumunium terbakar dalam aliran klor menghasilkan alumunium
klorida yang kuning sangat pucat. Alumunium klorida ini dapat menyublim
(berubah dari padatan ke gas dan kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah
tabung saat didinginkan.
Silikon
Jika klor dilewatkan di atas serbuk
silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan bereaksi menghasilkan silikon
tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang tak berwarna yang berasap
dan dapat terkondensasi.
Fosfor
Fosfor putih terbakar di dalam klor
menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor (III) klorida dan fosfor (V) klorida
(fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida).
Fosfor (III) klorida adalah cairan tak berwarna yang berasap.
Fosfor (III) klorida adalah cairan tak berwarna yang berasap.
Fosfor (V) klorida adalah padatan
putih (hampir kuning).
Sulfur
Jika aliran klor dilewatkan di atas
sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi menghasilkan cairan berwarna jingga
dengan bau tak sedap, disulfur diklorida, S2Cl2.
Klor dan
Argon
Tidak bermanfaat bila kita
membicarakan klor bereaksi dengan klor lagi dan argon tidak bereaksi dengan
klor.
Reaksi-Reaksi Kimia Unsur-Unsur Periode 3
4/
5
Oleh
Tehansya dulesta